Kerajinan Gentong Kebumen Tembus Pasar Luar Jawa

Ali saat membuat gentong

KLIRONG (www.beritakebumen.info) - Kerajinan gerabah khususnya gentong khas Kabupaten Kebumen menembus pasar luar Jawa. Kerajinan yang digeluti Ali Mustofa (32), warga Desa Gebangsari, Kecamatan Klirong, itu diminati masyarakat Banyumas, Jawa Timur, hingga pulau Bali.

Diceritakan Ali, dirinya mulai menggeluti kerajinan gentong sejak 2005 silam dengan melanjutkan usaha orangtuanya yang dirintis sejak 1995. Hingga kini, dirinya berhasil membuat dan memasarkan ratusan gentong ke berbagai daerah, namun kebanyakan ke pembuat roti bakpao di Banyumas.

"Gentong yang saya buat ada dua ukuran yaitu diameter 80 cm dan 90 cm. Ukuran kecil harganya Rp 550 ribu dan yang besar Rp 650 ribu," ujar Ali saat disambangi di rumahnya, Selasa (14/02/2017).

Ali menjelaskan, proses pembuatan gentong memerlukan keterampilan khusus dan keuletan yang tinggi. Mula-mula tanah lempung dicampur pasir laut dan sedikit air dengan komposisi 2 ember tanah dan 1 ember pasir hingga tercampur dengan baik. Ulenan tanah tersebut lalu dibentuk gentong sesuai diameter yang diinginkan.

"Untuk menghaluskan gerabah memakai kerik (bambu tipis) dan dipukul-pukul dengan kayu yang sebelumnya diolesi air," jelasnya.

Ditambahkannya, setelah gentong terbentuk rapi, langkah selanjutnya adalah pengeringan gentong dengan waktu 5-8 hari menggunakan angin. Sebelum siap untuk dipanaskan atau dibakar, gentong di jemur terlebih dahulu di bawah terik matahari selama seharian penuh.

"Pembakaran ada dua tahap. Yang pertama dengan jerami dan daun-daun kering. Yang kedua menggunakan kayu hingga matang selama 3 jam," pungkasnya. (sorotkebumen.com)

KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:

admin@beritakebumen.info