Rumah Inklusif Kebumen. (Dok: Rumah Inklusif) |
Awal Muinatul Khoiriyah yang akrab disapa 'Ibu Iin' membentuk sebuah komunitas difabel ini adalah untuk memotivasi ibu-ibu yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Dalam perkembangannya Ibu Iin juga ingin memberi keceriaan pada anak-anak tersebut, yakni dengan membuat sekolah bagi anak-anak tersebut. Kegiatan pendidikan masih dilaksanakan secara bersama-sama, anak dengan kebutuhan khusus yang berbeda-beda berkumpul dalam 1 ruangan.
"untuk mengajar anak-anak yang istimewa seperti mereka, kita harus menggunakan hati, karena mereka lebih peka. Dan kita mengikuti apa yang mereka inginkan,sehingga anak-anak merasa lebih nyaman. Jika anak-anak suka gambar, ya kita ikuti gambar apa yang mereka sukai", tutur Ibu Iin pada Sabtu (12/11/16).
Berjalannya waktu ia merubah nama menjadi Rumah Inklusif. Awalnya memang berupa komunitas difabel, kemudian Ibu iin berpikir, bidikannya adalah difabel. Inklusif sebenarnya menyatukan dari berbagai macam perbedaan, menjadi perjuangan. Dan rumahnya merupakan keinginan agar nilai-nilai perjuangan untuk anak difabel ada di dalam rumah. Rumah inklusif juga menjadi tempat untuk saling memotivasi, layaknya sebuah keluarga.
Anggotanya pun merasakan manfaat dengan adanya Rumah Inklusif, salah satunya adalah Puji. Ia mempunyai anak dengan Cerebral palsy, yakni keadaan yang ditandai oleh buruknya pengendalian kelakuan, otot, kelumpuhan serta gangguan fungsi saraf lainnya.
"Dulu sebelum ikut Rumah Inklusif, pikiran saya pengen anak sembuh. Apapun dan kemanapun ada info pengobatan saya datangi. Namun, setelah kenal Rumah Inklusi, sekarang saya lebih berpikir bagaimana anak nantinya mampu bisa mandiri dengan segala keterbatasan, karena saya semakin menua", ungkap Puji.
Kegiatan di Rumah Inklusif diantaranya mujahadah setiap Jum'at Pon, dilanjutkan terapi aura. "Alhamdulillah anak-anak dan orang tua menikmatinya." imbuh Ibu Iin.
Ada juga kegiatan berlatih membuat kerajinan dari kain flanel secara otodidak, dengan sumber belajar dari internet. Bulan November ini akan ada kegiatan November Ceria selama dua hari, yakni tanggal 26 dan 27 November 2016.
Ada juga kegiatan berlatih membuat kerajinan dari kain flanel secara otodidak, dengan sumber belajar dari internet. Bulan November ini akan ada kegiatan November Ceria selama dua hari, yakni tanggal 26 dan 27 November 2016.
"Semua keluarga difabel bisa tersenyum bareng itulah makanya motto kita gembira berdaya bersama, pokoknya siapapun keluarga difabel, mau berkumpul untuk belajar bersama kemudian kita melahirkan kekuatan baru secara bersama dengan tersenyum, dengan begitu saya yakin dengan generasi selanjutnya tidak ada lagi keluhan", ungkap Ibu Iin sebagai sebuah harapan untuk Rumah Inklusif.
Rumah Inklusif juga mendirikan usaha berupa warung mie ayam yang lokasinya berada di depan Puskesmas Kembaran. Jadi, bagi siapa saja yang makan di warung tersebut berarti telah ikut mensupport anak-anak difabel di Rumah Inklusi. Bisa juga bagi yang ingin menjadi donatur melalui No rek. BNI Cab Kebumen 0433670790 a.n Rumah Inklusif atau datang langsung ke Rumah Inklusif Kebumen.
Rumah Inklusif juga mendirikan usaha berupa warung mie ayam yang lokasinya berada di depan Puskesmas Kembaran. Jadi, bagi siapa saja yang makan di warung tersebut berarti telah ikut mensupport anak-anak difabel di Rumah Inklusi. Bisa juga bagi yang ingin menjadi donatur melalui No rek. BNI Cab Kebumen 0433670790 a.n Rumah Inklusif atau datang langsung ke Rumah Inklusif Kebumen.
Semoga kebijakan-kebijakan pemerintah mampu menyentuh mereka, anak-anak istimewa. Lebih mendapatkan perhatian pada mereka. Karena selama ini belum begitu tersentuh dan kurang mendapat perhatian yang lebih. Terutama dalam hal kebutuhan alat terapi bagi penyandang disabilitas.(BK/YPermana)
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!