Longsor di Karangsambung yang terjadi Juli 2016 lalu.(Foto : Suaramerdeka) |
“Kami sarankan agar saat hujan jangan melewati daerah yang rawan longsor tersebut,” kata Kasi Kedaruratan Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Kebumen Arif Rahmadi, kemarin.
Selain Karangsambung, daerah rawan longsor lainnya berada di Karanggayam, dan Sadang.
Wilayah tersebut beberapa saat lalu terjadi longsor yang mengakibatkan satu motor dan sedan berpenumpang tiga orang terjebak di jalan. Mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan, karena di depan dan belakangnya terdapat longsor yang menimbun jalan.
Tidak ada korban jiwa saat longsor di jalan Karangsambung yang terdapat delapan titik dengan total sepanjang 3 kilometer itu. Dan petugas telah membersihkan material longsor menggunakan tiga alat berat.
Kepras Gunung
Di bekas longsor tersebut, Jumat (16/9) terjadi sejumlah pohon tumbang. Warga setempat langsung membersihkan pohon yang melintang jalan itu. Mereka pun melihat situasi aman, agar jangan sampai menjadi korban longsor.
“Kami mengapresiasi langkah dini petugas yang mengantisipasi adanya longsor susulan di sini (Karangsambung-Red),” kata Sumarno (45), warga Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung. Untuk diketahui, bukit yang menjulang tinggi itu ditumbuhi pohon pinus.
Sehingga rawan tumbang karena ditanam di tanah gembur. Dan saat diguyur hujan pun gambang longsor. Untuk itu, Sumarno berharap ada pengamanan yang lebih kuat di tepi bukit yang terdapat jalan penghubung Kebumen-Banjarnegara tersebut.
Saat ini memang telah dibangun talut setinggi kurang lebih satu meter, namun dianggap masih kurang kuat. Apalagi longsor yang selama ini terjadi dari atas bukit. “Jadi penanganannya perlu mengepras gunung terlebih dahulu,” terang Sumarno. (K5-32/suaramerdeka.com)
Silahkan Beli Korannya dan Kunjungi Websitenya:
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!