SEMPOR (www.beritakebumen.info) - Evakuasi jenazah terakhir korban longsor di Dusun Semampir, Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kebumen berlangsung dramatis, Senin (27/6) malam.
Suasana pun menegangkan saat keluarga korban yang dibantu warga dan sukarelawan itu berhasil menemukan jenazah Sutinem (25) yang tengah hamil 7 bulan. Penemuan jenazah terakhir itu setelah pencarian korban secara resmi dihentikan pemerintah, Jumat (24/6).
Sejak itu sukarelawan ditarik dari lokasi longsor. ‘’Namun dari pihak keluarga korban meminta kami mencarikan korban yang belum ditemukan,’’ kata Komandan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Kebumen, Eko Setyobudi.
Tak Buahkan Hasil
Selama dua hari pencarian pun tidak membuahkan hasil. Hingga kemudian pada Senin (27/6) pukul 16.00, sukarelawan bernama Imam menemukan letak jenazah yang terlihat salah satu kakinya.
Adapun bagian lain tertimbun batu dan lumpur. Perkembangan tersebut lantas diberitahukan kepada petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kebumen melalui siaran Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) yang terpasang pemancar di lokasi longsor.
Petugas BPBD kemudian diberangkatkan untuk ikut mengevakuasi korban hingga malam dengan penerangan genset. Evakuasi dilakukan dengan hatihati agar jenazah yang tertimbun batu dan lumpur itu tidak rusak.
Batu sebesar motor roda tiga itu lantas ditarik menggunakan seling dan katrol yang biasa digunakan untuk flying fox Kokam. Hingga pukul 21.00, jenazah berhasil dievakuasi dan langsung diserahkan kepada keluarga untuk diurus dan dimakamkan.
Kasi Kedaruratan Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kebumen, Arif Rahmadi mengakui penanganan evakuasi korban longsor di Desa Sampang itu cukup sulit dan menguras energi.
Selain medannya berat, sinyal di daerah pegunungan itu juga tidak bagus. ’’Untung medan yang berat tersebut dapat diatasi dengan bantuan dari trail adventure club Kebumen (Track).
Sedangkan ketiadaan sinyal provider diatasi dengan bantuan dari RAPI,” terangnya. Dengan alat komunikasi tersebut, kebutuhan di lapangan yang tidak diprediksikan itu lebih cepat dipenuhi.
Seperti kikir senso, oli tap-tapan, serta sarung tangan medis dan cairan disinvektan. Kini seluruh korban longsor Desa Sampang pun telah ditemukan. Sebelumnya lima korban dievakuasi selama tujuh hari masa pencarian sejak kejadian pada Sabtu (18/6). (K5-36/SuaraMerdeka)
Suasana pun menegangkan saat keluarga korban yang dibantu warga dan sukarelawan itu berhasil menemukan jenazah Sutinem (25) yang tengah hamil 7 bulan. Penemuan jenazah terakhir itu setelah pencarian korban secara resmi dihentikan pemerintah, Jumat (24/6).
Sejak itu sukarelawan ditarik dari lokasi longsor. ‘’Namun dari pihak keluarga korban meminta kami mencarikan korban yang belum ditemukan,’’ kata Komandan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Kebumen, Eko Setyobudi.
Tak Buahkan Hasil
Selama dua hari pencarian pun tidak membuahkan hasil. Hingga kemudian pada Senin (27/6) pukul 16.00, sukarelawan bernama Imam menemukan letak jenazah yang terlihat salah satu kakinya.
Adapun bagian lain tertimbun batu dan lumpur. Perkembangan tersebut lantas diberitahukan kepada petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kebumen melalui siaran Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) yang terpasang pemancar di lokasi longsor.
Petugas BPBD kemudian diberangkatkan untuk ikut mengevakuasi korban hingga malam dengan penerangan genset. Evakuasi dilakukan dengan hatihati agar jenazah yang tertimbun batu dan lumpur itu tidak rusak.
Batu sebesar motor roda tiga itu lantas ditarik menggunakan seling dan katrol yang biasa digunakan untuk flying fox Kokam. Hingga pukul 21.00, jenazah berhasil dievakuasi dan langsung diserahkan kepada keluarga untuk diurus dan dimakamkan.
Kasi Kedaruratan Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kebumen, Arif Rahmadi mengakui penanganan evakuasi korban longsor di Desa Sampang itu cukup sulit dan menguras energi.
Selain medannya berat, sinyal di daerah pegunungan itu juga tidak bagus. ’’Untung medan yang berat tersebut dapat diatasi dengan bantuan dari trail adventure club Kebumen (Track).
Sedangkan ketiadaan sinyal provider diatasi dengan bantuan dari RAPI,” terangnya. Dengan alat komunikasi tersebut, kebutuhan di lapangan yang tidak diprediksikan itu lebih cepat dipenuhi.
Seperti kikir senso, oli tap-tapan, serta sarung tangan medis dan cairan disinvektan. Kini seluruh korban longsor Desa Sampang pun telah ditemukan. Sebelumnya lima korban dievakuasi selama tujuh hari masa pencarian sejak kejadian pada Sabtu (18/6). (K5-36/SuaraMerdeka)
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!