BULUSPESANTRE (www.beritakebumen.info) - PANASNYA sinar matahari tidak menyurutkan semangat sekitar dua puluh anak-anak tingkat sekolah dasar untuk berkumpul di aula Balai Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, siang itu.
Dengan seksama para pelajar yang duduk di kelas 3 sampai 5 itu menyimak dengan seksama materi pelajaran yang disampaikan mentor. ‘’Kebetulan hari ini jadwalnya pelajaran Bahasa Inggris,’’ imbuh Kapten Arh Siswoto Nurharjo, yang saat ini berkesempatan menjadi pemateri.
Meski sebagai tentara dan juga menjabat seorang Komandan Koramil (Danramil) 13/Buluspesantren, tidak ada rasa canggung, sekaligus jaim yang ditunjukkan Siswoto di hadapan siswa-siswinya saat memberikan materi pelajaran.
Dia pun begitu fasih memberikan materi berbahasa Inggris kepada anak didiknya dalam kegiatan bernama Bimbingan Belajar Basic English bagi Putra-Putri Siswa SD Kelas 3 dan 5. ”Pelatihan bahasa Inggris ini sudah berjalan sejak 23 Maret lalu pada Rabu dan Sabtu di setiap pekannya.
Instrukturnya selain saya ada juga mahasiswa dan dari Persit,” ungkap perwira pertama TNI asli Seyegan, Sleman tersebut. Siswoto mengaku kegiatan yang dirintisnya dan berada dalam kendali Kodim 0709/Kebumen itu bukannya tanpa alasan.
Dia ingin masyarakat sekitar tidak alergi terhadap keberadaan TNI di kawasan tersebut. Terlebih dengan adanya klaim dari sejumlah warga atas kepemilikan tanah, terutama yang berada di areal latihan menembak TNI sempat memunculkan konflik dengan tentara.
Puncaknya saat beberapa kali muncul gesekan antara masyarakat dengan TNI di kawasan Pesisir Urut Sewu Kebumen yang sempat pecah dan menimbulkan jatuhnya korban di kalangan warga sipil. Kali terakhir bentrok itu terjadi sekitar akhir Agustus 2015 lalu.
”Anak-anak yang ikut pelatihan rutin di sini, ya ada beberapa orang tuanya memang berseberangan dengan kami (tentara-red), terutama soal kepemilikan tanah di lokasi latihan menembak,” papar dia. Pihak TNI, sebut Siswoto tak ingin konflik tersebut terus menerus berlanjut.
Maka sejumlah kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat banyak dilakukan. Selain kegiatan bimbingan belajar itu, pihaknya juga melakukan berbagai kegiatan lain, seperti pembuatan kandang kambing, peternakan ayam dan rehab mushala desa.
”Khusus peternakan ayam saat ini tengah dalam proses pembangunan dengan lokasi 250 meter sebelum pagar pembatas zona latihan menembak. Nanti kandang ayamnya bisa menampung 3.000 ekor, di mana semua yang mengerjakan masyarakat sekitar dengan melibatkan kelompok tani ternak desa setempat,” papar dia.
Konflik
Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas Yogyakarta Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono menyebut penyebab terjadinya konflik kepemilikan tanah antara warga dengan TNI lebih disebabkan sulitnya pekerjaan di kawasan Urut Sewu. ”Warga bersikukuh mempertahankan tanah yang sebenarnya bukan hak mereka, karena alasan dipakai berladang. Mereka berladang karena tidak adanya pekerjaan lain.
Maka bagaimana pun caranya mereka bersikukuh mempertahankan tanah itu, sehingga muncul konflik dengan aparat yang ingin menegakkan hukum atas kepemilikan tanah tersebut,” sambung Danrem. Danrem mengungkapkan atas dasar konflik tersebut dan didapat dari sejumlah analisa, maka dapat disimpulkan konflik tanah disebabkan minimnya lapangan pekerjaan di kawasan tersebut.
Maka dari itu, sejumlah langkah membuka seluas-luasnya kegiatan yang dapat menjaring lapangan kerja dilakukan untuk membantu memfasilitasi pekerjaan bagi warga. ”Kemarin saya sudah memantau langsung pembangunan kandang ayam di lokasi. Bagaimana pun harus disediakan, karena di daerah ini secara umum apalagi di kawasan Urut Sewu, lapangan pekerjaan sangat minim.
Kami coba bantu salah satunya lewat peternakan ayam tadi,” tutur jenderal bintang satu ini. Terkait kepemilikan tanah yang merupakan akar konflik, pihak Korem 072/Pamungkas Yogyakarta kembali menegaskan tanah yang diklaim milik warga merupakan tanah negara yang dalam hal ini dikuasakan kepada TNI.
”Bukti sah bahwa kawasan tersebut milik TNI berdasarkan Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor: S.825 KN/2011 tanggal 29 April 2011. Di mana dalam surat yang bernomor regristasi 30.709034 disebutkan tanah tersebut adalah aset TNI AD. Adapun tanah yang digunakan sebagai tempat latihan sekitar 500 meter dari pantai sepanjang 23 km,” sambung Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) Pamungkas Mayor Inf Suyadi. (Gading Persada-32/suramerdeka.com)
_________________________________________________________________________________________
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
Dengan seksama para pelajar yang duduk di kelas 3 sampai 5 itu menyimak dengan seksama materi pelajaran yang disampaikan mentor. ‘’Kebetulan hari ini jadwalnya pelajaran Bahasa Inggris,’’ imbuh Kapten Arh Siswoto Nurharjo, yang saat ini berkesempatan menjadi pemateri.
Meski sebagai tentara dan juga menjabat seorang Komandan Koramil (Danramil) 13/Buluspesantren, tidak ada rasa canggung, sekaligus jaim yang ditunjukkan Siswoto di hadapan siswa-siswinya saat memberikan materi pelajaran.
Dia pun begitu fasih memberikan materi berbahasa Inggris kepada anak didiknya dalam kegiatan bernama Bimbingan Belajar Basic English bagi Putra-Putri Siswa SD Kelas 3 dan 5. ”Pelatihan bahasa Inggris ini sudah berjalan sejak 23 Maret lalu pada Rabu dan Sabtu di setiap pekannya.
Instrukturnya selain saya ada juga mahasiswa dan dari Persit,” ungkap perwira pertama TNI asli Seyegan, Sleman tersebut. Siswoto mengaku kegiatan yang dirintisnya dan berada dalam kendali Kodim 0709/Kebumen itu bukannya tanpa alasan.
Dia ingin masyarakat sekitar tidak alergi terhadap keberadaan TNI di kawasan tersebut. Terlebih dengan adanya klaim dari sejumlah warga atas kepemilikan tanah, terutama yang berada di areal latihan menembak TNI sempat memunculkan konflik dengan tentara.
Puncaknya saat beberapa kali muncul gesekan antara masyarakat dengan TNI di kawasan Pesisir Urut Sewu Kebumen yang sempat pecah dan menimbulkan jatuhnya korban di kalangan warga sipil. Kali terakhir bentrok itu terjadi sekitar akhir Agustus 2015 lalu.
”Anak-anak yang ikut pelatihan rutin di sini, ya ada beberapa orang tuanya memang berseberangan dengan kami (tentara-red), terutama soal kepemilikan tanah di lokasi latihan menembak,” papar dia. Pihak TNI, sebut Siswoto tak ingin konflik tersebut terus menerus berlanjut.
Maka sejumlah kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat banyak dilakukan. Selain kegiatan bimbingan belajar itu, pihaknya juga melakukan berbagai kegiatan lain, seperti pembuatan kandang kambing, peternakan ayam dan rehab mushala desa.
”Khusus peternakan ayam saat ini tengah dalam proses pembangunan dengan lokasi 250 meter sebelum pagar pembatas zona latihan menembak. Nanti kandang ayamnya bisa menampung 3.000 ekor, di mana semua yang mengerjakan masyarakat sekitar dengan melibatkan kelompok tani ternak desa setempat,” papar dia.
Konflik
Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas Yogyakarta Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono menyebut penyebab terjadinya konflik kepemilikan tanah antara warga dengan TNI lebih disebabkan sulitnya pekerjaan di kawasan Urut Sewu. ”Warga bersikukuh mempertahankan tanah yang sebenarnya bukan hak mereka, karena alasan dipakai berladang. Mereka berladang karena tidak adanya pekerjaan lain.
Maka bagaimana pun caranya mereka bersikukuh mempertahankan tanah itu, sehingga muncul konflik dengan aparat yang ingin menegakkan hukum atas kepemilikan tanah tersebut,” sambung Danrem. Danrem mengungkapkan atas dasar konflik tersebut dan didapat dari sejumlah analisa, maka dapat disimpulkan konflik tanah disebabkan minimnya lapangan pekerjaan di kawasan tersebut.
Maka dari itu, sejumlah langkah membuka seluas-luasnya kegiatan yang dapat menjaring lapangan kerja dilakukan untuk membantu memfasilitasi pekerjaan bagi warga. ”Kemarin saya sudah memantau langsung pembangunan kandang ayam di lokasi. Bagaimana pun harus disediakan, karena di daerah ini secara umum apalagi di kawasan Urut Sewu, lapangan pekerjaan sangat minim.
Kami coba bantu salah satunya lewat peternakan ayam tadi,” tutur jenderal bintang satu ini. Terkait kepemilikan tanah yang merupakan akar konflik, pihak Korem 072/Pamungkas Yogyakarta kembali menegaskan tanah yang diklaim milik warga merupakan tanah negara yang dalam hal ini dikuasakan kepada TNI.
”Bukti sah bahwa kawasan tersebut milik TNI berdasarkan Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor: S.825 KN/2011 tanggal 29 April 2011. Di mana dalam surat yang bernomor regristasi 30.709034 disebutkan tanah tersebut adalah aset TNI AD. Adapun tanah yang digunakan sebagai tempat latihan sekitar 500 meter dari pantai sepanjang 23 km,” sambung Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) Pamungkas Mayor Inf Suyadi. (Gading Persada-32/suramerdeka.com)
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
beritakebumen@gmail.com
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!