SURAT PEMBACA (The Independent News) - Pada musim tanam satu atau rendeng,saya sebagai petani padi telah memanen padi varietas Inpari Sidenuk pada lahan 1400 m2 sebanyak 1240 kg gabah kering panen
atau 8.6 ton GKP/ha.Inpari Sidenuk merupakan varietas terbaru yang baru di release bulan mei 2011 oleh PATIR BATAN.
BATAN telah melepas setidaknya 15 varietas padi unggul, seperti inpari 13 kerapatnya dari BB sukamandi yang tahan wereng biotipe 1, 2 dan 3 padi jenis ini juga tahan wereng 1,2 dan 3.
saya melakukan dengan pertanian semi organik yang mana, saya masih memakai pupuk anorganik namun dalam pengendalian hama dan penyakit sudah memakai
pestisida organik dari berbagai tanaman yang sudah di pakai oleh banyak penemu terdahulu dan terbukti bisa mencegah serangan hama.
Pemupukan seperti anjuran para PPL kecamatan Kuwarasan yaitu untuk urea 250 kg/ha, TSP 150 kg/ha, dan KCL 150 kg/ha
Jumlah anakan produktif banyak 20 - 30 batang, memungkinkan menghasilkan produksi tinggi dan bernas,lebih lebih jarak tanam lebar 30 x 30 cm dan di buat legowo 5 : 1
alangkah lebih baik di tanam umur di bawah 20 hss, karena kekurangan tenaga tanam akhirnya dengan rela di tanam pada umur 24 hss.
Sebagian tanaman inpari sidenuk saya ada yang belum panen sampai berita ini saya tulis, yaitu terletak di desa serut kecamatan kuwarasan jalan antara kuwaru-meles,
karena saya mendapatkan subsidi dari tempat kerja saya, saya beranikan diri untuk menulis nama varietas tersebut di sawah dan sekaligus sebagai sosialisasi kepada
para petani lainnya.
(Suli Partono/sulipartono@gmail.com)
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE
atau 8.6 ton GKP/ha.Inpari Sidenuk merupakan varietas terbaru yang baru di release bulan mei 2011 oleh PATIR BATAN.
BATAN telah melepas setidaknya 15 varietas padi unggul, seperti inpari 13 kerapatnya dari BB sukamandi yang tahan wereng biotipe 1, 2 dan 3 padi jenis ini juga tahan wereng 1,2 dan 3.
saya melakukan dengan pertanian semi organik yang mana, saya masih memakai pupuk anorganik namun dalam pengendalian hama dan penyakit sudah memakai
pestisida organik dari berbagai tanaman yang sudah di pakai oleh banyak penemu terdahulu dan terbukti bisa mencegah serangan hama.
Pemupukan seperti anjuran para PPL kecamatan Kuwarasan yaitu untuk urea 250 kg/ha, TSP 150 kg/ha, dan KCL 150 kg/ha
Jumlah anakan produktif banyak 20 - 30 batang, memungkinkan menghasilkan produksi tinggi dan bernas,lebih lebih jarak tanam lebar 30 x 30 cm dan di buat legowo 5 : 1
alangkah lebih baik di tanam umur di bawah 20 hss, karena kekurangan tenaga tanam akhirnya dengan rela di tanam pada umur 24 hss.
Sebagian tanaman inpari sidenuk saya ada yang belum panen sampai berita ini saya tulis, yaitu terletak di desa serut kecamatan kuwarasan jalan antara kuwaru-meles,
karena saya mendapatkan subsidi dari tempat kerja saya, saya beranikan diri untuk menulis nama varietas tersebut di sawah dan sekaligus sebagai sosialisasi kepada
para petani lainnya.
(Suli Partono/sulipartono@gmail.com)
Bagi yang ingin mengirimkan tulisan, berita, tips, dsb. Atau punya grundelan seputar Kota Kebumen?
Bisa mengirimkan ke email kami di : beritakebumen@gmail.com atau sms : 085647626593
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!