Hasil Panen dan Harga Jagung Anjlok

KARANGSAMBUNG (The Independent News) - Harga jagung di daerah pegunungan Kabupaten Kebumen anjlok. Petani juga hanya bisa pasrah dengan hasil panen yang tidak memuaskan.

Seperti di Dukuh Slepi, Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung, yang tidak bisa berbuat banyak dengan rendahnya harga jagung yang hanya Rp 1.000 per kilogram jagung tongkol. "Padahal semula Rp 1.500 per kilogram," ujar Nurdin (62).

Di Dukuh Slepi yang berada di daerah pegunungan, jagung ditanam pada lahan terasering. Kebutuhan air, hanya mengandalkan air hujan. Selain jagung, petani juga menanam singkong dan tanaman semusim lainnya dengan cara tumpang sari.

Rendahnya hasil panen jagung tidak diduga oleh petani. "Tidak tahu kenapa panen sekarang banyak tongkol yang ompong dan kecil-kecil. Padahal pertumbuhannya cukup baik. Hama dan penyakit juga bisa dibilang tidak ada," kata Holifah (40).

Dari 2 kilogram benih yang ditanam, Holifah memperoleh 3 kantong jagung. Meski belum ditimbang, namun sudah diduga hasil panen tidak seperti yang diharapkan. "Timbangannya pasti lebih ringan karena tongkol banyak yang ompong dan kecil-kecil," ujarnya. (Suk|krjogja)

=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE

Post a Comment

Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!

Previous Post Next Post