DIY (www.beritakebumen.info) - Seorang pelaku copet yang kerap beraksi di beberapa kota termasuk Kebumen ditangkap Polsek Godean, Sleman, Yogjakarta. Tersangka DP (26), perempuan warga Ngestiharjo, Kasihan, Bantul ini tergolong lihai dalam mencuri handphone (HP). Hanya dalam waktu satu jam, dia bisa mendapatkan tujuh HP dan satu dompet berisi uang milik jamaah.
Kapolsek Godean AKBP Herry Suryanto mengatakan, tersangka ini datang ke lokasi pengajian sekitar pukul 20.00 WIB. Dia menggunakan sepeda motor dan langsung memarkir di tempat yang sudah disediakan.
Sekitar pukul 21.00 WIB, petugas mengamankannya karena gerak-geriknya mencurigakan. Apalagi pelaku mengenakan baju koko dan kopiah yang tidak lazim. Saat diamankan di mapolsek, dari dalam tas yang dibawa pelaku, petugas menemukan tujuh buah HP dan dompet.
“Satu jam beraksi ini, dia sudah mendapatkan tujuh HP dan dompet,” ujarnya, Senin (1/7/2019).
Kanit Reskrim Polsek Godean, AKP M Darban dari hasil pemeriksaan, DP telah melakukan pencurian khususnya pencopetan sejak berusia muda. Semenjak duduk di bangku SLTP, dia sudah dilatih cara mencopet. Keahlian ini dipraktikkan dalam beberapa kali aksi pencopetan.
“Eskpresi mencopet cepat itu diperoleh dari almarhum ayahnya,” ujar Darban.
Tersangka sudah berkali-kali melakukan aksi pencurian di beberapa kota di Jawa. Mulai dari Purwokerto, Cilacap, Kebumen, Solo hingga Klaten. Dia sengaja mengincar event-event yang ramai dan banyak kegiatan yang melibatkan kerumunan massa.
“Dia bukan residivis, tetapi sepertinya suah cukup terlatih,” ujarnya.
Dulu, ketika almarhum ayahnya masih hidup, pelaku kerap beraksi bersama, namun, mereka tidak sembarangan menentukan lokasi. Wilayah Yogyakarta seperti menjadi pantangan bagi pelaku dalam setiap aksinya. Namun, pantangan itu dilanggar pelaku karena terbentur kebutuhan ekonomi, sehingga nekat mencopet dengan menyasar jamaah pengajian Habib Syech.
“Dia lakukan dengan tangan kosong, tidak ada jimat,” tuturnya.
Editor : Rahmat | Sumber : Okezone
Kapolsek Godean AKBP Herry Suryanto mengatakan, tersangka ini datang ke lokasi pengajian sekitar pukul 20.00 WIB. Dia menggunakan sepeda motor dan langsung memarkir di tempat yang sudah disediakan.
Sekitar pukul 21.00 WIB, petugas mengamankannya karena gerak-geriknya mencurigakan. Apalagi pelaku mengenakan baju koko dan kopiah yang tidak lazim. Saat diamankan di mapolsek, dari dalam tas yang dibawa pelaku, petugas menemukan tujuh buah HP dan dompet.
“Satu jam beraksi ini, dia sudah mendapatkan tujuh HP dan dompet,” ujarnya, Senin (1/7/2019).
Kanit Reskrim Polsek Godean, AKP M Darban dari hasil pemeriksaan, DP telah melakukan pencurian khususnya pencopetan sejak berusia muda. Semenjak duduk di bangku SLTP, dia sudah dilatih cara mencopet. Keahlian ini dipraktikkan dalam beberapa kali aksi pencopetan.
“Eskpresi mencopet cepat itu diperoleh dari almarhum ayahnya,” ujar Darban.
Tersangka sudah berkali-kali melakukan aksi pencurian di beberapa kota di Jawa. Mulai dari Purwokerto, Cilacap, Kebumen, Solo hingga Klaten. Dia sengaja mengincar event-event yang ramai dan banyak kegiatan yang melibatkan kerumunan massa.
“Dia bukan residivis, tetapi sepertinya suah cukup terlatih,” ujarnya.
Dulu, ketika almarhum ayahnya masih hidup, pelaku kerap beraksi bersama, namun, mereka tidak sembarangan menentukan lokasi. Wilayah Yogyakarta seperti menjadi pantangan bagi pelaku dalam setiap aksinya. Namun, pantangan itu dilanggar pelaku karena terbentur kebutuhan ekonomi, sehingga nekat mencopet dengan menyasar jamaah pengajian Habib Syech.
“Dia lakukan dengan tangan kosong, tidak ada jimat,” tuturnya.
Polisi menangkap DP, pelaku pencopetan (Foto: Kuntadi/okezone) |
Editor : Rahmat | Sumber : Okezone
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!