![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsHx7UkwA1oTdMasxc2ExhP6VyndGN4toTxCA6pk6J4RBDxFIADu73oSkzrrEox9IW29iCmX5tW9k5_mAemsgWVaUCKRN21ZpxXt6ZjiwxPf7RQWc-073-0E3Dv9napgJvjJhl6Cfp5yT-/s640/baner+stie+kebumen.gif)
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Pembangunan jalan alternatif untuk mengurai kemacetan di perempatan Jalan Cemara di Desa Karangsari, Kecamatan Kebumen, mulai direalisasikan.
Warga setempat mulai Minggu (12/2), bergotong royong membangun jalan alternatif yang diberi nama Jalan Beji. Jalan tersebut menghubungkan Jalan Pepabri dan Jalan Cincin Kota. Kegiatan gotong royong yang diikuti ratusan warga itu diawali doa bersama dengan membaca tahlil.
Warga antusias mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan merelakan tanah dan tanaman serta pohon yang terkena pembangunan jalan alternatif tersebut ditebang.
Pembangunan jalan itu juga harus merobohkan rumah milik almarhum Warisno yang oleh ahli warisnya telah direlakan.
“Dalam proses pembebasan tanah untuk membuat Jalan Beji ini memang semua dilakukan dengan sukarela. Termasuk dalam membantu tenaga, pikiran, makanan serta lainnya,” kata Kepala Desa Karangsari Endrata yang ditemui di sela-sela mengikuti gotong royong, kemarin.
Untuk diketahui, di perempatan Jalan Cemara tepatnya di depan kantor Balai Desa Karangsari, memang selalu terjadi kemacetan khususnya pada jam sibuk.
Bahkan karena sempitnya jalan, acap kali menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Endrata mengatakan, hampir setiap pagi pukul 06.00-07.10 selalu terjadi kemacetan perempatan jalan depan kantor balai desa.
“Ini disebabkan lebih dari tujuh ribu pengguna jalan meliputi pelajar, pedagang dan lain sebagainya melewati jalur tersebut,” kata Endrata.
14 Sekolah
Di Karangsari terdapat 14 sekolah yakni lima SMK/SMU, satu SMP, tiga SD/MI dan lima PAUD dan TK. Ini masih ditambah dengan satu sekolahan yakni MAN 1 Kebumen.
Maka setiap pagi kecuali hari libur, perempatan jalan depan balai desa dilalui oleh 2.221 pengendara sepeda, 3.833 pengendara sepeda motor dan 1.281 pejalan kaki.
Jumlah siswa SLTA saja telah mencapai 7663 orang. Pihaknya mengatakan, Jalan Beji yang melintasi RW4 Dukuh Ampel, RW3 Dukuh Karangasem, Desa Karangsari itu berukuran 500×3 meter dengan panjang jembatan 6×4 meter.
Jalan akan dibangun menggunakan rabat beton dengan biaya mencapai Rp 520 juta. Adapun biaya pembangunan menggunakan dana desa (DD).
Anggota Komisi A DPRD Kebumen, Suhartono bertempat tinggal di Desa Karangsari mengatakan, dibukanya Jalan Beji tersebut akan meningkatkan perekonimian masyarakat setempat.
Pasalnya, harga tanah menjadi naik dan dapat pula berkembang kios-kios untuk berjualan warga di sekitar jalan baru. “Kami akan mengawal program ini hingga Musrenbangkab.
Diharapkan pengerasan jalan akan terealisasi pada 2018 mendatang,” papar Suhartono yang diamini Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Karangsari Bambang Widadi. (K5-45 / suaramerdeka.com )
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTHs4sa2WXcPIBPLODT3qJa9Mhc6ybYC5yuLuDG39T3TNpy3mncWSZkqasRPPzKIR6qBgJLBfvLy9IZJoiXVI85tJd_9hznPFALMCDbxUTRQf_16mN_p-EDQpSdK8sMvqUikoTei6Qai0/s1600/footer+bk.jpg)
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!