KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Sidang putusan aksi pembunuhan dengan terdakwa Paijo berakhir ricuh, Jumat (17/2). Puluhan massa dari pihak korban menggeruduk Pengadilan Negeri (PN) Kebumen untuk menuntut agar nyawa dibayar nyawa.
Puluhan massa memaksa menerobos barikade pasukan Dalmas Polres Kebumen yang sejak pagi siaga di PN Kebumen untuk mengawal jalannya sidang.
Sejumlah spanduk bertuliskan “nyawa dibayar nyawa”, “Paijo preman meresahkan masyarakat”, “Kami Minta Keadilan”, “Paijo Penyakit masyarakat”, dibentangkan membuat suasana semakin mencekam.
Massa dari pihak korban merasa tidak puas dengan keputusan Ketua PN Kebumen dan tetap memaksa agar Paijo dihukum mati.
Setelah melalui negosiasi antara pihak PN Kebumen dengan massa pendukung korban, akhirnya diizinkan masuk untuk mengikuti jalannya persidangan. Karena keterbatasan tempat akhirnya bebrapa perwakilan saja yang diperbolehkan masuk.
Ternyata di dalam ruang sidang, massa pro Paijo juga terlihat mengikuti jalannya sidang, namun tempatnya dipisahkan dan dijaga ketat oleh Polres Kebumen. Saat dibacakan putusan hasil musyawarah bahwa terdakwa tidak terbukti bersalah melakukan pembunuhan.
Buntut dari keputusan itu, massa pendukung korban tidak puas dengan hasil yang telah dibacakan, dan membakar ban bekas sebagai wujud protes.
Hanya Simulasi
Beruntung saja, aksi unjuk rasa di PN Kebumen itu hanyalah simulasi. Kasat Sabhara Polres Kebumen AKP Krida Risanto menjelaskan, kegiatan itu merupakan pelatihan menghadapi massa yang ricuh saat proses persidangan.
“Suasana itu memang sengaja diciptakan dalam rangka pelatihan yang melibatkan Polres Kebumen dan PN Kebumen dalam mengatasi jalannya persidangan yang ricuh,” ujar AKP Krida yang juga perwira pengendali dalam pengawalan sidang putusan tersebut.
Dalam simulasi tersebut, Polres Kebumen menurunkan satu pleton dalmas inti. Untuk massa dalam aksi itu, diperankan oleh pegawai PN agar situasi mendekati sungguhan dengan aksi yang sebenarnya.
Kejadian itu tampak menjadi perhatian warga. Bahkan tidak sedikit pula warga yang mengira benar-benar ada aksi unjukrasa di PN Kebumen. (J19-26 / suaramerdeka.com)
Puluhan massa memaksa menerobos barikade pasukan Dalmas Polres Kebumen yang sejak pagi siaga di PN Kebumen untuk mengawal jalannya sidang.
Sejumlah spanduk bertuliskan “nyawa dibayar nyawa”, “Paijo preman meresahkan masyarakat”, “Kami Minta Keadilan”, “Paijo Penyakit masyarakat”, dibentangkan membuat suasana semakin mencekam.
Massa dari pihak korban merasa tidak puas dengan keputusan Ketua PN Kebumen dan tetap memaksa agar Paijo dihukum mati.
Setelah melalui negosiasi antara pihak PN Kebumen dengan massa pendukung korban, akhirnya diizinkan masuk untuk mengikuti jalannya persidangan. Karena keterbatasan tempat akhirnya bebrapa perwakilan saja yang diperbolehkan masuk.
Ternyata di dalam ruang sidang, massa pro Paijo juga terlihat mengikuti jalannya sidang, namun tempatnya dipisahkan dan dijaga ketat oleh Polres Kebumen. Saat dibacakan putusan hasil musyawarah bahwa terdakwa tidak terbukti bersalah melakukan pembunuhan.
Buntut dari keputusan itu, massa pendukung korban tidak puas dengan hasil yang telah dibacakan, dan membakar ban bekas sebagai wujud protes.
Hanya Simulasi
Beruntung saja, aksi unjuk rasa di PN Kebumen itu hanyalah simulasi. Kasat Sabhara Polres Kebumen AKP Krida Risanto menjelaskan, kegiatan itu merupakan pelatihan menghadapi massa yang ricuh saat proses persidangan.
“Suasana itu memang sengaja diciptakan dalam rangka pelatihan yang melibatkan Polres Kebumen dan PN Kebumen dalam mengatasi jalannya persidangan yang ricuh,” ujar AKP Krida yang juga perwira pengendali dalam pengawalan sidang putusan tersebut.
Dalam simulasi tersebut, Polres Kebumen menurunkan satu pleton dalmas inti. Untuk massa dalam aksi itu, diperankan oleh pegawai PN agar situasi mendekati sungguhan dengan aksi yang sebenarnya.
Kejadian itu tampak menjadi perhatian warga. Bahkan tidak sedikit pula warga yang mengira benar-benar ada aksi unjukrasa di PN Kebumen. (J19-26 / suaramerdeka.com)
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!