Tak kurang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pernah meninjau kerusakan jalan di ruas ini. Namun hingga saat ini, belum ada tanda-tanda penanganan jalan sepanjang 1,5 kilometer tersebut. Bahkan kerusakan semakin parah hingga lebih menyerupai sawah yang siap tanam ketimbang jalan raya.
Jalur tersebut nyaris tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Kendaraan yang berani melintas hanya truk pengangkut material. Sedangkan bus wisata maupun kendaraan pribadi lebih memilih menghidari jalur tersebut dan melalui jalur alternatif.
“Ini jalan utama kondisinya seperti di pedalaman papua. Seperti tidak ada pemerintah saja,” ujar Kasimin (30) salah satu pengendara yang melintas tersebut.
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kerusakan jalan tersebut ke Pemprov Jateng. Namun sampai saat ini masih belum ada respon. “Jalur ini sangat vital sebagai jalan utama menuju objek wisata Pantai Suwuk,” ujar Mohammad Yahya Fuad di sela-sela meninjau kerusakan jalan tersebut, Jumat (3/2).
Ketua Komisi D DPRD Kebumen Joko Budi Sulistyanto yang ikut mendampingi menegaskan, kerusakan jalan yang dikelola pemerintah pusat maupun provinsi membawa dampak buruk bagi Pemkab Kebumen. Pasalnya, masyarakat awam tahunya seluruh jalan yang berada di Kebumen merupakan kewenangan Pemkab Kebumen.
“Jalur selatan Purworejo, Kebumen hingga Banyumas yang banyak terdapat lubang misalnya, merupakan kewenangan pemerintah pusat. Tetapi masyarakat tahunya ya menyalahkan Pemkab Kebumen,” ujar Joko Budi Sulistyanto.
(Supriyanto/CN41/suaramerdeka.com )
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!