Guru SD Berprestasi : Harus Istiqamah

Widi Riani. (Foto: Arif Widodo/SM)
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Guru SD 1 Karangduwur, Petanahan, Kebumen, Widi Riani telah mendapat anugerah sebagai guru berprestasi 2016. Bahkan ia sempat menyabet ‘’The Best Teacher Performance’’ pada 2013. Bagi Widi, apa yang diraihnya bukan semata-mata untuk mendapat juara lomba. Alumnus di sekolah tersebut sudah berjuang sejak masih berstatus guru tidak tetap (GTT) pada 1999.

‘’Untuk mewujudkan pendidikan bermutu butuh waktu lama serta usaha yang berkelanjutan. Yang terpenting istiqamah,” terang Widi. Di sekolah tempat mengajarnya itu juga baru memperoleh juara 2 tingkat nasional pada lomba budaya mutu SD.

Widi menyebut ada keterpaduan dalam aspek pembelajaran, penggalian budaya, manajemen berbasis sekolah (MBS), ekstrakurikuler, unit kesehatan sekolah (UKS) serta perpustakaan. “Untuk perpustakaannya pun terpadu, bukan dilihat dari fisik saja, tapi out put literasinya,” terang Widi.

Siswa SD 1 Karangduwur yang kini berjumlah 162 anak itu pun ditanamkan pendidikan karekter untuk siap melanjutkan ke jenjang berikutnya. Dan suasana di lingkungan sekolah setempat sungguh menyenangkan dan asri.

Apalagi gurunya muda-muda. Libatkan Siswa Widi yang bertempat tinggal di Desa Karangduwur, RT 2/RW 3 itu, mengungkapkan awal mula berkembangnya SD 1 Karangduwur dari pengalaman setiap harinya terdapat anak yang sakit perut akibat jajan sembarangan.

Hingga kemudian meminta bantuan kepada wali murid untuk menutup sekolah dengan pagar serta memasukkan kantin ke dalam sekolah. “Jajanannya pun kemudian kami atur dan awasi. Sedangkan petugas dari Puskesmas juga rutin mengecek,” terangnya.

Dari pengalaman tersebut, sekolah yang berada di pinggiran itu tumbuh dan berkembang dengan pesat serta mampu menunjukkan mutu pendidikannya di kancah nasional. Dalam merawat lingkungan sekolah pihaknya selalu melibatkan siswa. Misalnya ada kebiasaan untuk memungut sampah setiap hari.

Bagi siswa kelas 1 dilakukan sambil belajar berhitung. Untuk siswa kelas lainnya pun masih ada praktik budi daya tanaman menggunakan hidroponik. Antara lain hasil pembelajaran siswa, stan kalender dari siswa, serta produk siswa yang dibukukan dan pemanfaatan barangbarang bekas.

Hal tersebut diawali dari membaca di perpustakaan yang kemudian ditindaklanjuti dengan kerja nyata, serta praktik dan pelaporan. Atas raihan juara tersebut, SD 1 Karangduwur pun diganjar hadiah Rp 16 juta beserta piala. Selanjutnya dijadikan sebagai pilot projek sekolah berkarakter dari 700 SD Se-Indonesia.

Pada 2017 mendatang bahkan ada rencana pendampingan dari pusat dalam rangka penguatan pendidikan karakter. Tidak hanya di perpustakaan saja, tetapi menyeluruh. “Logo sekolah kami yaitu ‘Sekolah Sehat Berbudaya Mutu’,” imbuhnya.

Karakter yang dikembangkan yakni religius dengan membiasakan sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah dan taman baca tulis alquran (TBTQ). Kini sudah berjalan selama lima tahun. Siswa juga ditanamkan karakter disiplin, jujur, pantang menyerah, dan toleransi. Alhasil, sederet prestasi mengiringi perjalanan SD 1 Karangduwur. Baik akademik maupun nonakademik

. Sekolah yang memiliki 12 guru dan 2 penjaga itu pernah meraih perunggu OSN IPA tingkat nasional atas nama Ariina Nur Zakiya tahun 2010, juara 1 lomba cerdas cermat (LCC) tingkat kabupaten 2013/2014, juara satu lomba pidato tingkat kabupaten 2014, juara 2 pesta siaga tingkat kabupaten tahun 2013 serta juara 1 lomba cepat tepat Pramuka (LCTP) tingkat kabupaten. (Arif Widodo-26/SM)

Sumber: Suaramerdeka



KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info

Post a Comment

Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!

أحدث أقدم