KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner adalah beberapa penyakit kronis yang gejalanya seringkali diabaikan oleh masyarakat Indonesia. Kebanyakan mereka baru sadar saat penyakit yang diderita sudah dalam kondisi lanjut bahkan kronis.
Karena itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk sadar resiko penyakit sejak dini, BPJS Kesehatan meluncurkan layanan mobile skrining yang merupakan tambahan fitur pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile.
Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik dan Kepatuhan BPJS Kebumen, Maria Sekarwangi menjelaskan, sebelumnya peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hanya mampu melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual. Sekarang, mereka bisa melakukan skrining melalui fitur aplikasi skrining di aplikasi BPJS Kesehatan Mobile.
"Peserta hanya perlu mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store dan melakukan registrasi dengan mengisi data diri. Usai terinstal, log ini aplikasi dan pilih menu skrining yang berisi 47 pertanyaan seputar kebiasaan sehari-hari, riwayat kesehatan keluarga dan pola makan," jelas Maria di kantor BPJS Kesehatan Kebumen, Senin (13/2/2017).
Jika peserta memiliki resiko rendah, lanjut Maria, maka akan disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit sehari. Namun apabila hasil skrining menunjukkan peserta terdeteksi memiliki potensi penyakit sedang atau tinggi maka disarankan untuk datang ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk konsultasi dan memperoleh tindak lanjut.
"Dengan aplikasi ini kami berharap peserta JKN-KIS dapat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya yang bertujuan untuk menurunkan jumlah penderita penyakit kronis," tambahnya.
Hingga tahun 2016, data BPJS Kesehatan Kebumen mencatat, kategori penyakit diabetes melitus ada 32.156 peserta beresiko rendah dan 282 peserta beresiko sedang. Kategori penyakit hipertensi, 28.329 peserta beresiko rendah, 4.101 beresiko sedang, dan 8 beresiko tinggi. Kategori ginjal kronik, 31.275 peserta beresiko rendah, 1.141 beresiko sedang, dan 22 peserta beresiko tinggi. Kategori jantung koroner, 30.658 beresiko rendah, 1.771 beresiko sedang, dan 9 beresiko tinggi.
Sumber: Sorotkebumen.com
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTHs4sa2WXcPIBPLODT3qJa9Mhc6ybYC5yuLuDG39T3TNpy3mncWSZkqasRPPzKIR6qBgJLBfvLy9IZJoiXVI85tJd_9hznPFALMCDbxUTRQf_16mN_p-EDQpSdK8sMvqUikoTei6Qai0/s1600/footer+bk.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsHx7UkwA1oTdMasxc2ExhP6VyndGN4toTxCA6pk6J4RBDxFIADu73oSkzrrEox9IW29iCmX5tW9k5_mAemsgWVaUCKRN21ZpxXt6ZjiwxPf7RQWc-073-0E3Dv9napgJvjJhl6Cfp5yT-/s640/baner+stie+kebumen.gif)
Karena itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk sadar resiko penyakit sejak dini, BPJS Kesehatan meluncurkan layanan mobile skrining yang merupakan tambahan fitur pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile.
Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik dan Kepatuhan BPJS Kebumen, Maria Sekarwangi menjelaskan, sebelumnya peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hanya mampu melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual. Sekarang, mereka bisa melakukan skrining melalui fitur aplikasi skrining di aplikasi BPJS Kesehatan Mobile.
"Peserta hanya perlu mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store dan melakukan registrasi dengan mengisi data diri. Usai terinstal, log ini aplikasi dan pilih menu skrining yang berisi 47 pertanyaan seputar kebiasaan sehari-hari, riwayat kesehatan keluarga dan pola makan," jelas Maria di kantor BPJS Kesehatan Kebumen, Senin (13/2/2017).
Jika peserta memiliki resiko rendah, lanjut Maria, maka akan disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit sehari. Namun apabila hasil skrining menunjukkan peserta terdeteksi memiliki potensi penyakit sedang atau tinggi maka disarankan untuk datang ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk konsultasi dan memperoleh tindak lanjut.
"Dengan aplikasi ini kami berharap peserta JKN-KIS dapat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya yang bertujuan untuk menurunkan jumlah penderita penyakit kronis," tambahnya.
Hingga tahun 2016, data BPJS Kesehatan Kebumen mencatat, kategori penyakit diabetes melitus ada 32.156 peserta beresiko rendah dan 282 peserta beresiko sedang. Kategori penyakit hipertensi, 28.329 peserta beresiko rendah, 4.101 beresiko sedang, dan 8 beresiko tinggi. Kategori ginjal kronik, 31.275 peserta beresiko rendah, 1.141 beresiko sedang, dan 22 peserta beresiko tinggi. Kategori jantung koroner, 30.658 beresiko rendah, 1.771 beresiko sedang, dan 9 beresiko tinggi.
Sumber: Sorotkebumen.com
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTHs4sa2WXcPIBPLODT3qJa9Mhc6ybYC5yuLuDG39T3TNpy3mncWSZkqasRPPzKIR6qBgJLBfvLy9IZJoiXVI85tJd_9hznPFALMCDbxUTRQf_16mN_p-EDQpSdK8sMvqUikoTei6Qai0/s1600/footer+bk.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsHx7UkwA1oTdMasxc2ExhP6VyndGN4toTxCA6pk6J4RBDxFIADu73oSkzrrEox9IW29iCmX5tW9k5_mAemsgWVaUCKRN21ZpxXt6ZjiwxPf7RQWc-073-0E3Dv9napgJvjJhl6Cfp5yT-/s640/baner+stie+kebumen.gif)
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!