MAGELANG (www.beritakebumen.info) - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menekankan kepada seluruh kepala daerah di Jawa Tengah, agar segera memperbaiki setiap lini yang dinilai perlu mendapat pembenahan.
Menurutnya, salah satu titik yang paling disorot tajam saat ini ialah sektor manajemen internal di setiap pemerintah kabupaten/kota.
Untuk memperbaiki manajeman internal, lanjut Ganjar, dibutuhkan keberanian dalam diri setiap pemimpin.
Apalagi, imbuhnya, berdasarkan pengalaman di Kebumen dan Klaten, para kepala daerah seharusnya sudah dapat mengetahui titik mana saja yang selama ini rawan akan berbagai jenis penyimpangan.
"Tidak cukup seorang pemimpin hanya berani nekat saja, tapi harus bisa memberi contoh nyata pada masyarakat. Saya juga ingatkan, setelah OTT di Kebumen dan Klaten, banyak kabupaten atau kota yang diinitip, karena tidak semua orang bisa tutup mulut melihat sebuah penyimpangan," ucapnya, di Hotel Atria, Kota Magelang, pada Senin (9/1/2017).
Terkait sejumlah titik rawan yang disebutkannya, Ganjar memaparkan, titik-titik tersebut adalah lelang proyek, jual beli jabatan, serta perijinan.
Lebih parahnya lagi, imbuhnya, publik atau masyarakat secara umum sudah mengetahui secara gamblang jika ketiga lini itu bisa dipermainkan.
"Ada proyek, atau pengadaan, kok dipotongin. Saya katakan, hal seperti itu sudah kuno, ora mutu, dan ndeso. Sudahlah, jangan sampai ada lagi, tobat, tobat," serunya.
Sebelumnya diberitakan, Pasca operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap sejumlah pejabat daerah di Kebumen dan Klaten, Ganjar Pranowo, bergegas mengumpulkan seluruh bupati/wali kota, di Hotel Atria, Kota Magelang, pada Senin (9/1/2017).
Pertemuan itu digelar dalam rangka rapat koordinasi antar kepala daerah, dengan bahasan utama 'Budayakan Malu Korupsi'. (*)
Sumber: tribunjogja
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTHs4sa2WXcPIBPLODT3qJa9Mhc6ybYC5yuLuDG39T3TNpy3mncWSZkqasRPPzKIR6qBgJLBfvLy9IZJoiXVI85tJd_9hznPFALMCDbxUTRQf_16mN_p-EDQpSdK8sMvqUikoTei6Qai0/s1600/footer+bk.jpg)
Menurutnya, salah satu titik yang paling disorot tajam saat ini ialah sektor manajemen internal di setiap pemerintah kabupaten/kota.
Untuk memperbaiki manajeman internal, lanjut Ganjar, dibutuhkan keberanian dalam diri setiap pemimpin.
Apalagi, imbuhnya, berdasarkan pengalaman di Kebumen dan Klaten, para kepala daerah seharusnya sudah dapat mengetahui titik mana saja yang selama ini rawan akan berbagai jenis penyimpangan.
"Tidak cukup seorang pemimpin hanya berani nekat saja, tapi harus bisa memberi contoh nyata pada masyarakat. Saya juga ingatkan, setelah OTT di Kebumen dan Klaten, banyak kabupaten atau kota yang diinitip, karena tidak semua orang bisa tutup mulut melihat sebuah penyimpangan," ucapnya, di Hotel Atria, Kota Magelang, pada Senin (9/1/2017).
Terkait sejumlah titik rawan yang disebutkannya, Ganjar memaparkan, titik-titik tersebut adalah lelang proyek, jual beli jabatan, serta perijinan.
Lebih parahnya lagi, imbuhnya, publik atau masyarakat secara umum sudah mengetahui secara gamblang jika ketiga lini itu bisa dipermainkan.
"Ada proyek, atau pengadaan, kok dipotongin. Saya katakan, hal seperti itu sudah kuno, ora mutu, dan ndeso. Sudahlah, jangan sampai ada lagi, tobat, tobat," serunya.
Sebelumnya diberitakan, Pasca operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap sejumlah pejabat daerah di Kebumen dan Klaten, Ganjar Pranowo, bergegas mengumpulkan seluruh bupati/wali kota, di Hotel Atria, Kota Magelang, pada Senin (9/1/2017).
Pertemuan itu digelar dalam rangka rapat koordinasi antar kepala daerah, dengan bahasan utama 'Budayakan Malu Korupsi'. (*)
Sumber: tribunjogja
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTHs4sa2WXcPIBPLODT3qJa9Mhc6ybYC5yuLuDG39T3TNpy3mncWSZkqasRPPzKIR6qBgJLBfvLy9IZJoiXVI85tJd_9hznPFALMCDbxUTRQf_16mN_p-EDQpSdK8sMvqUikoTei6Qai0/s1600/footer+bk.jpg)
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!