"Kendati harga daging kerbau impor jauh lebih murah dibanding harga daging sapi lokal, namun kami pesimis daging kerbau impor tersebut akan diminati oleh konsumen di Kebumen. Karena itu, kami menolak bila diminta untuk ikut menjual daging kerbau impor tersebut," ujar pedagang daging sapi di Pasar Tumenggungan Kebumen, Hj Yuni, di lapaknya, Rabu (30/11/2016).
Menurut Hj Yuni, beberapa pedagang daging Pasar Tumenggungan beberapa waktu lalu pernah melakukan penjajagan kepada sejumlah pelanggan yang mayoritas merupakan pedagang bakso dan rumah makan. Ternyata tak ada yang berminat menggunakan daging kerbau, termasuk daging kerbau impor untuk bakso dan masakan mereka. Bila dibuat bakso misalnya, daging kerbau cenderung menghasilkan bakso berwarna gelap dan teksturnya kasar. Berbeda dengan bakso daging sapi yang menghasilkan bakso berwarna cerah dan bertekstur lembut.
"Pedagang daging di sini memang masih mengandalkan pedagang bakso dan rumah makan sebagai konsumen tetap. Setiap harinya kami sulit mengandalkan konsumen untuk keperluan rumah tangga. Kami khawatir justru nantinya daging kerbau itu tak laku terjual bila kami menerima pasokan daging kerbau impor tersebut," jelas Hj Marhamah, rekan Hj Yuni.
Para pedagang daging di Pasar Tumenggungan menjelaskan bahwa masih mahalnya harga daging sapi di Kebumen saat ini kendati sudah jauh melewati Idul Fitri 2016, semata-mata disebabkan mahalnya harga sapi yang mereka beli dari para peternak sapi lokal di Kebumen. (Dwi/krjogja.com)
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!