KEBUMEN (www.beritakebumen.info) -
Para petani jagung di sejumlah kecamatan di Kebumen kini tengah
memasuki panen raya dengan panenan yang melimpah. Sayangnya, kendati
kualitas jagung cukup bagus, petani harga jualnya justru jatuh yaitu
hanya Rp 2.500,-/kilogram.
" Harga di musim panen lalu masih normal, mencapai Rp 3.500,- per kilogram, sekarang malah turun menjadi Rp 2.500,- per kilogram," ujar petani jagung Desa Sidogede Kecamatan Prembun Kebumen, Nuryanto, usai panen jagung di lahannya, Selasa (30/08/2016).
Menurut Nuryanto berdasarkan penjelasan para pedagang yang aktif berkeliling di lahan petani yang tengah panen jagung, penyebab jatuhnya harga jagung saat ini adalah melimpahnya persediaan jagung hasil panen petani. Di sisi lain, jagung di tangan pedagang belum sepenuhnya diserap oleh pabrik pengolah jagung.
" Menurut pedagang, banyak pabrik yang masih memiliki stok jagung cukup banyak, sehingga belum terlihat antusias membeli jagung milik pedagang," jelas Nuryanto.
Kendati mendapatkan harga di bawah normal, menurut Nuryanto dan sejumlah petani jagung di Prembun lainnya, para petani jagung hanya bisa pasrah dalam menyikapi kondisi harga jagung saat ini. Bahkan, mereka masih bisa bersyukur karena tak sampai menderita rugi.
" Walau keuntungan sangat tipis, namun syukurlah hasil penimbangannya cukup mantap karena kondisi buah jagung yang sehat dengan butiran yang terlihat bagus dengan jumlah butiran per bulirnya cukup banyak," ujar Mulyono, rekan Nuryanto. (Dwi/KRJogja.com)
" Harga di musim panen lalu masih normal, mencapai Rp 3.500,- per kilogram, sekarang malah turun menjadi Rp 2.500,- per kilogram," ujar petani jagung Desa Sidogede Kecamatan Prembun Kebumen, Nuryanto, usai panen jagung di lahannya, Selasa (30/08/2016).
Menurut Nuryanto berdasarkan penjelasan para pedagang yang aktif berkeliling di lahan petani yang tengah panen jagung, penyebab jatuhnya harga jagung saat ini adalah melimpahnya persediaan jagung hasil panen petani. Di sisi lain, jagung di tangan pedagang belum sepenuhnya diserap oleh pabrik pengolah jagung.
" Menurut pedagang, banyak pabrik yang masih memiliki stok jagung cukup banyak, sehingga belum terlihat antusias membeli jagung milik pedagang," jelas Nuryanto.
Kendati mendapatkan harga di bawah normal, menurut Nuryanto dan sejumlah petani jagung di Prembun lainnya, para petani jagung hanya bisa pasrah dalam menyikapi kondisi harga jagung saat ini. Bahkan, mereka masih bisa bersyukur karena tak sampai menderita rugi.
" Walau keuntungan sangat tipis, namun syukurlah hasil penimbangannya cukup mantap karena kondisi buah jagung yang sehat dengan butiran yang terlihat bagus dengan jumlah butiran per bulirnya cukup banyak," ujar Mulyono, rekan Nuryanto. (Dwi/KRJogja.com)
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!