Anak PKH Mendapat Les Gratis

Anak-anak PKH Desa Karangsari bersama pimpinan lembaga NHSC.
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Sebanyak 40 anak dari keluarga miskin peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Karangsari, Kecamatan Kebumen mendapat kesempatan untuk mengikuti bimbingan belajar gratis di lembaga bimbingan NHSC (Nurul Hidayah Study Club) Kebumen. Mereka adalah siswa yang saat ini menduduki kelas akhir di sekolahnya dari tingkat SD, SMP hingga SMA.  Para peserta dan orang tuanya berkumpul untuk mendapat pengarahan, Kamis (8/9/2016) di NHSC yang beralamat di Jl. Cemara RT.02/02 Ds.Karangsari Kebumen.

Program les gratis ini merupakan salah satu upaya pendamping PKH di Kecamatan Kebumen dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak PKH, yang nantinya diharapkan mampu mengangkat derajat keluarga. Serta memutus rantai kemiskinan generasi selanjutnya di keluarga tersebut. Juga sebagai salah satu upaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDG’s).

"Rendahnya pendidikan menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya kemiskinan. Dengan bekal pendidikan yang baik, semoga mampu mendukung terwujudnya masa depan yang lebih baik." ujar Rachamat, pendamping PKH Desa Karangsari.

Ia menjelaskan, bahwa kegiatan ini terlaksana berkat dukungan Yayasan Bina Keluarga Harapan (BKH) bekerja sama dengan  lembaga bimbingan NHSC.

Divisi Pendidikan Yayasan BKH, Dani Rizana,M.Pd berharap kedepan tidak hanya di Desa Karangsari, namun juga di desa-desa lain di Kebumen dan bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain yang ada di wilayah tersebut.

Hendri Unduh Nurmawan, pimpinan lembaga NHSC menerima dengan baik kerjasama ini. Ia mengaku senang dapat turut serta membantu masyarakat kurangmampu sebagai wujud tanggung jawab sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) lembaganya.

"NHSC punya progam sosial setiap tahunnya. Untuk tahun ini kami berikan kepada PKH, gratis sampai lulus." jelas Hendri.

Bimbingan Sesuai Kebutuhan

Menurut Hendri, salah satu keunggulan yang dimiliki NHSC yakni memberikan bimbingan sesuai kebutuhan siswanya. Jumlah siswa per kelas pun dibatasi kurang dari 10, untuk memudahkan pengawasan dan lebih mengintensifkan pembinaan. Menggunakan metode andragogi, siswa praktek langsung. Tidak didikte seperti yang banyak terjadi di sekolah-sekolah.

Bukan hanya materi akademik, para peserta bimbingan di NHSC juga mendapat training motivasi setiap bulannya. Konsultasi masalah selalu terbuka bagi para siswa untuk dicarikan solusi bersama.

"Masalah dari sekolah, masalah pribadi atau masalah apapun yang menghambat belajar siswa," terang Hendri yang juga seorang Trainer ini.

Metode bimbingan yang diterapkan terbukti mampu meningkatkan prestasi para siswa di lembaga NHSC. Lembaga ini juga berani menjamin siswanya lulus sekolah dengan hasil yang memuaskan. Salah satu siswa NHSC pernah lolos OSN Tingkat Nasional tahun 2015 lalu dan menduduki peringkat 7 Nasional. (BK/Ais)




KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info

Post a Comment

Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!

أحدث أقدم