Uniknya Miniatur Wajah Manusia dari Akar Bambu

KUTOWINANGUN (www.beritakebumen.info) - Limbah akar bambu yang biasanya hanya dimanfaatkan untuk kayu bakar, di tangan Roni Kumprung disulap menjadi kerajinan bernilai seni. Warga Desa Triwarno, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen mengubah akar bambu menjadi sebuah miniatur wajah manusia.

Kreatifitas yang berawal dari hanya coba-coba itu menjadikan limbah akar bambu yang tak berharga, disulap menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi. Bahkan, dari kerajinan tersebut Roni mampu menghasilkan omzet jutaan rupiah dalam setiap bulannya.

Membuat kerajinan dari akar bambu, bagi Roni saat ini sudah menjadi pekerjaan sehari-hari sebagai sumber utama mata pencaharian.

“Saya ingin membuktikan, dengan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar rumahnya mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Paling tidak untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga,” ujar Roni kepada Suara Merdeka, Kamis (25/8).

Roni biasanya mencari akar bambu pada sore hari di dekat rumahnya. Memang di desanya masih banyak tumbuh pohon bambu. Dia mencari dan mengambil bekas bambu yang sudah dipotong dan diambil akar bambunya.

Hanya dengan menggunakan alat manual seperti tatah, paku dan gergaji, tangan roni dengan cepat membersihkan dan membuat pola wajah yang akan dibuat menjadi sebuah miniatur wajah manusia.

Setelah dibersihkan dan dibuat pola, Roni membentuk wajah manusia, termasuk membuat mata, hidung dan mulut. Untuk mendapatkan hasil yang unik, serabut akar bambunya dibiarkan menyerupai rambut, kumis dan jenggot.

Hasilnya, akar bambu berubah menjadi wajah manusia. Berbagai jenis miniatur wajah-wajah manusia yang terbuat dari akar bambu antara lain wajah berkumis, berjenggot dan kepala botak.

Menurut Roni, satu miniatur wajah manusia dari akar bambu tersebut selesai dalam dua hari. Meski demikian lama pembuatannya tergantung dari besar kecilnya dan tingkat kesulitan dari model wajah yang akan dibuat.

Roni memanfaatkan jejaring media sosial untuk mempromosikan kerajinan hasil karyanya. Adapun kerajinan akar bambu tersebut dibandrol mulai dari harga Rp 200.000 hingga Rp 500.000. Saat ini hasil kreatifitasnya sudah banyak yang terjual di Kebumen dan luar kota seperti Yogyakarta dan Solo.

(Supriyanto/CN34/suaramerdeka.com)



KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info

Post a Comment

Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!

أحدث أقدم