PETANAHAN (www.beritakebumen.info) - Keluarga besar siswa Madrasah Wathoniyah Islamiyah (MWI) Karangduwur, Kecamatan Petanahan, Kebumen, Sabtu (25/6) lalu menggelar acara buka bersama dengan masyarakat sekitar.
Acara yang didanai sepenuhnya oleh masyarakat, pedagang dan donatur wilayah Petanahan-Puring ini digelar di halaman MWI. Peserta buka bersama sekitar 200 orang. Mereka terdiri atas warga sekitar madrasah, ratusan siswa, staf pengajar dan pengurus Yayasan MWI Karangduwur.
Kepala MA Wathoniyah Islamiyah Karangduwur, Drs Rusman kemarin mengatakan, acara yang rutin digelar tiap Ramadan itu bertujuan mendekatkan warga dengan madrasah dan madrasah terhadap warga. Warga adalah tetangga sekaligus bagian tidak terpisahkan dengan madrasah.
Garis Finis
Buka bersama MWI dan warga Karangduwur tersebut juga didahului tausiyah yang disampaikan Ustad Nur Cholish Lc. Dia menuturkan, bagaikan kuda pacu saat-saat mendekati garis finis, kuda tersebut akan menggunakan seluruh kekuatannya demi meraih kemenangan.
Menurut Nur Cholish, seharusnya manusia lebih dari sekedar kuda pacu menjelang hari-hari akhir bulan Ramadan ini.
Dia mengajak warga dan para siswa mengisi hari-hari di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan ini dengan hal-hal luar biasa. ”Dan harus ingat, luar biasa itu bukan hanya sekedar kuantitas namun kualitasnya,” tandas ustad yang kini sedang menempuh S-2 di Qassim University Arab Saudi.
Di pengujung tausiyah, dia berpesan di depan para siswa dan warga agar tidak harus menjadi seorang ulama atau ustad untuk mengamalkan ilmu agama.
Pelajarilah agama secara benar, tuntas dan bersabar. Tanyakan kepada ahlinya. Lalu ajarkanlah kepada orang-orang disekitar kita, adik kita, atau anak-anak di surau. Nanti jika sudah menikah maka ajarkanlah kepada istri atau anak kita.(B3-52/SuaraMerdeka)
Acara yang didanai sepenuhnya oleh masyarakat, pedagang dan donatur wilayah Petanahan-Puring ini digelar di halaman MWI. Peserta buka bersama sekitar 200 orang. Mereka terdiri atas warga sekitar madrasah, ratusan siswa, staf pengajar dan pengurus Yayasan MWI Karangduwur.
Kepala MA Wathoniyah Islamiyah Karangduwur, Drs Rusman kemarin mengatakan, acara yang rutin digelar tiap Ramadan itu bertujuan mendekatkan warga dengan madrasah dan madrasah terhadap warga. Warga adalah tetangga sekaligus bagian tidak terpisahkan dengan madrasah.
Garis Finis
Buka bersama MWI dan warga Karangduwur tersebut juga didahului tausiyah yang disampaikan Ustad Nur Cholish Lc. Dia menuturkan, bagaikan kuda pacu saat-saat mendekati garis finis, kuda tersebut akan menggunakan seluruh kekuatannya demi meraih kemenangan.
Menurut Nur Cholish, seharusnya manusia lebih dari sekedar kuda pacu menjelang hari-hari akhir bulan Ramadan ini.
Dia mengajak warga dan para siswa mengisi hari-hari di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan ini dengan hal-hal luar biasa. ”Dan harus ingat, luar biasa itu bukan hanya sekedar kuantitas namun kualitasnya,” tandas ustad yang kini sedang menempuh S-2 di Qassim University Arab Saudi.
Di pengujung tausiyah, dia berpesan di depan para siswa dan warga agar tidak harus menjadi seorang ulama atau ustad untuk mengamalkan ilmu agama.
Pelajarilah agama secara benar, tuntas dan bersabar. Tanyakan kepada ahlinya. Lalu ajarkanlah kepada orang-orang disekitar kita, adik kita, atau anak-anak di surau. Nanti jika sudah menikah maka ajarkanlah kepada istri atau anak kita.(B3-52/SuaraMerdeka)
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
admin@beritakebumen.info
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!