KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Ketua PCLP Maarif Kebumen Imam Satibi menyampaikan pentingya tindak lanjut dari komitmen bersama untuk pendidikan iklusif. Langkah awal, menurutnya, perlu dilakulan revisi Perda Pendidikan yang mampu memayungi anak berkebutuhan khusus (disabilitas).
‘’Sekolah dan madrasah seharusnya tidak mengkhususkan anak disabilitas dalam ruang yang eklusif atau isolatif. Mereka harus membaur dalam sekolah normal wajarnya anak biasa,’’ terang Imam Satibi usai sarasehan pendidikan inklusif, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Kebumen, baru-baru ini.
Diharapkan, Kebumen menjadi daerah pertama yang memiliki perda pendidikan inklusif walaupun disatukan dengan Perda Sistem Pendidikan. kalangan DPRD Kabupaten Kebumen pun diminta merespons dengan menyusun regulasi daerah melalui revisi raperda yang saat ini sedang dalam proses pembahasan. Acara yang dibuka Bupati Yahya Fuad itu dihadiri Direktur Madrasah Kemenag RI Nurkholis Setiawan, Kakanwil Jateng Ahmadi, serta manajer kemitaan Australia C3 Cary, Kepala Kemenag Kebumen dan Banyumas, serta pejabat di lingkungan Pemkab, jajaran pengurus NU wilayah, Rois Syuriah dan Tanfidiyah serta Direktur SNIP Mohamad Adnan.
Dalam acara sarasehan dipentaskan gebyar prestasi dari siswa Marif berkebutuhan khusus meliputi tahfidz Alquran, masak, catur dan gebyar seni. Diperlakukan Adil Dalam sarasehan yang dipandu Supri dari guru Maarif Inklusif itu, Bupati Yahya Fuad menyampaikan komitmennya mendukung pendidikan tersebut.
‘’Pendidikan adalah hak semua warga tidak terkecuali disabilitas. Mereka harus diperlakulan secara adil dan humanis dalam lingkungan sosial yang alamiah,’’ paparnya.
Pandangan-pandangan diskriminasi pada komunitas difabel, lanjut Bupati Fuad, harus ditepis. Jangan sampai anak-anak terdebut diisolasi dalam lingkungan yang eklusif dan bergaul terbatas seperti halnya SLB. Dan MI Maarif Sidomulyo Ambal sudah mengawali dalam penerimaan peserta didik baru dengan menampung anak disabilitas. Direktur Madrasah Kemenag RI Nurkholis Setiawan menjelaskan, pentingnya regulasi untuk anak disabilitas, sehingga layanan pendidikan dapat tercukupi dan dipenuhi. Hal ini mengingat kebutuhan yang mahal untuk menunjang pendidikan inklusif pada sarana dan prasarana (sarpras) dan ketersediaan guru. Ketua PWNU Jateng Abu Hafsin mengingatkan pentingnya ngopeni pendidikan disabilitas sebagai tugas suci bahkan tiket khusus menuju surga.
‘’Untuk itu PWNU mengapresiasi kepada bupati Kebumen yang telah memfasilitasi sarasehan dan gebyar disabilitas sebagai pintu awal memperbaiki layanan pendidikan secara inklusif,’’ terangnya. (K5/suaramerdeka.com)

_________________________________________________________________________________________
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
‘’Sekolah dan madrasah seharusnya tidak mengkhususkan anak disabilitas dalam ruang yang eklusif atau isolatif. Mereka harus membaur dalam sekolah normal wajarnya anak biasa,’’ terang Imam Satibi usai sarasehan pendidikan inklusif, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Kebumen, baru-baru ini.
Diharapkan, Kebumen menjadi daerah pertama yang memiliki perda pendidikan inklusif walaupun disatukan dengan Perda Sistem Pendidikan. kalangan DPRD Kabupaten Kebumen pun diminta merespons dengan menyusun regulasi daerah melalui revisi raperda yang saat ini sedang dalam proses pembahasan. Acara yang dibuka Bupati Yahya Fuad itu dihadiri Direktur Madrasah Kemenag RI Nurkholis Setiawan, Kakanwil Jateng Ahmadi, serta manajer kemitaan Australia C3 Cary, Kepala Kemenag Kebumen dan Banyumas, serta pejabat di lingkungan Pemkab, jajaran pengurus NU wilayah, Rois Syuriah dan Tanfidiyah serta Direktur SNIP Mohamad Adnan.
Dalam acara sarasehan dipentaskan gebyar prestasi dari siswa Marif berkebutuhan khusus meliputi tahfidz Alquran, masak, catur dan gebyar seni. Diperlakukan Adil Dalam sarasehan yang dipandu Supri dari guru Maarif Inklusif itu, Bupati Yahya Fuad menyampaikan komitmennya mendukung pendidikan tersebut.
‘’Pendidikan adalah hak semua warga tidak terkecuali disabilitas. Mereka harus diperlakulan secara adil dan humanis dalam lingkungan sosial yang alamiah,’’ paparnya.
Pandangan-pandangan diskriminasi pada komunitas difabel, lanjut Bupati Fuad, harus ditepis. Jangan sampai anak-anak terdebut diisolasi dalam lingkungan yang eklusif dan bergaul terbatas seperti halnya SLB. Dan MI Maarif Sidomulyo Ambal sudah mengawali dalam penerimaan peserta didik baru dengan menampung anak disabilitas. Direktur Madrasah Kemenag RI Nurkholis Setiawan menjelaskan, pentingnya regulasi untuk anak disabilitas, sehingga layanan pendidikan dapat tercukupi dan dipenuhi. Hal ini mengingat kebutuhan yang mahal untuk menunjang pendidikan inklusif pada sarana dan prasarana (sarpras) dan ketersediaan guru. Ketua PWNU Jateng Abu Hafsin mengingatkan pentingnya ngopeni pendidikan disabilitas sebagai tugas suci bahkan tiket khusus menuju surga.
‘’Untuk itu PWNU mengapresiasi kepada bupati Kebumen yang telah memfasilitasi sarasehan dan gebyar disabilitas sebagai pintu awal memperbaiki layanan pendidikan secara inklusif,’’ terangnya. (K5/suaramerdeka.com)

DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
beritakebumen@gmail.com
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!