KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Dana APBD dan APBDes untuk penanggulangan kemiskinan di kabupaten berslogan Beriman ini tidak lagi hanya dialokasikan minimal 8 persen.
Bupati Yahya Fuad meminta agar dialokasikan minimal 12 persen. Pengentasan kemiskinan di Kebumen juga perlu menyinergikan APBD dengan APBDes.
Misalnya, dalam pembiayaan Jamkesda bagi warga miskin menggunakan sistem pembagian 50 persen:50 persen. Dengan demikian, jika ada 200 warga miskin di satu desa, maka separuh pembiayaannya ditanggung APBD dan separuh lagi ditanggung APBDes.
‘’Dan kita juga butuh data valid,’’ kata Bupati Fuad saat menyampaikan paparan pada sekolah Desa dan Anggaran (Sadar) di Markas Forum Masyarakat Sipil (Formasi) Kebumen, Sabtu (12/3). Hadir Wakil Bupati Yazid Mahfudz, Kepala Bapermades Kabupaten Kebumen Amirudin, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kebumen Miftahul Ulum, Ketua DPC PKB Kabupaten Kebumen Zaeni Miftah, dan Dosen IAINU Kebumen Kholidi Ibrar.
Tampil sebagai pengisi sekolah Sadar Yusuf Murtiono, Mustika Aji, dan Bintang Bawono. Bupati mengatakan, dengan perankingan desa-desa termiskin, maka penanganannya menjadi lebih fokus. Ia menegaskan, penanganan tersebut tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung saat Pilkada. Bahkan dengan keluarga.
Menurutnya, penanggulangan kemiskinan harus ditujukan kepada yang berhak, sehingga desa yang awalnya masuk wilayah merah (miskin) bisa berubah menjadi hijau (tidak miskin), setelah penanganannya berbasis data valid. Bupati akan menindaklanjuti dengan membuat surat edaran kepada camat-camat agar betulbetul menjadi monitor utama dalam penanggulangan kemiskinan di desa.
Jadi 100 Persen
Bersama Wakil Bupati, Yazid Mahfudz, gebrakan dalam penanggulangan kemiskinan antara lain menyediakan pelayanan ambulans gratis, mendorong pengusaha mendampingi desa-desa, serta menghimpun dana zakat, infak dan sodaqoh dari PNS di lingkungan Pemkab. Ada pula program sertifikasi massal untuk warga miskin yang memiliki tanah belum bersertifikat sehingga bisa digunakan sebagai agunan pinjaman lunak.
Pihaknya mengapresiasi Formasi yang menyelenggarakan sekolah Sadar secara gratis kepada kepala desa dan perangkat. Formasi pula yang mendorong adanya Sistem Informasi Desa (SID) yang kini sudah online di 122 desa dari 449 desa yang ada di Kebumen. Bupati akan membuat menjadi 100 persen.
Terlebih, sejumlah perusahaan seluler telah menawarkan untuk memperkuat sinyal di wilayah pelosok. ‘’Memang butuh ide segar yang tidak sulit dilaksanakan serta tidak membutuhkan biaya banyak,’’ imbuh Bupati yang kini memilih menggunakan slogan Guyub Rukun dalam mengentaskan kemiskinan.
Masing-masing desa pun diminta memiliki target. Pemkab diminta menangkap dengan menggelar lomba inovasi pelayanan publik. Dengan begitu, kebersamaam membangun ini akan membuahkan hasil dan mampu mengurangi angka kemiskinan di Kebumen.
Presidium Formasi, Yusuf Murtiono mengatakan, sekolah Sadar yang sudah masuk angkatan keempat sejak 2010 ini sudah diterapkan oleh sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan dihendel langsung oleh Pemkab setempat seperti di Buleleng, Bone, dan Kupang. ‘’Setiap peserta yang lulus sekolah Sadar akan mendapatkan sertifikat,’’ ungkap Yusuf. (K5-36/suaramerdeka.com)

_________________________________________________________________________________________
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
Bupati Yahya Fuad meminta agar dialokasikan minimal 12 persen. Pengentasan kemiskinan di Kebumen juga perlu menyinergikan APBD dengan APBDes.
Misalnya, dalam pembiayaan Jamkesda bagi warga miskin menggunakan sistem pembagian 50 persen:50 persen. Dengan demikian, jika ada 200 warga miskin di satu desa, maka separuh pembiayaannya ditanggung APBD dan separuh lagi ditanggung APBDes.
‘’Dan kita juga butuh data valid,’’ kata Bupati Fuad saat menyampaikan paparan pada sekolah Desa dan Anggaran (Sadar) di Markas Forum Masyarakat Sipil (Formasi) Kebumen, Sabtu (12/3). Hadir Wakil Bupati Yazid Mahfudz, Kepala Bapermades Kabupaten Kebumen Amirudin, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kebumen Miftahul Ulum, Ketua DPC PKB Kabupaten Kebumen Zaeni Miftah, dan Dosen IAINU Kebumen Kholidi Ibrar.
Tampil sebagai pengisi sekolah Sadar Yusuf Murtiono, Mustika Aji, dan Bintang Bawono. Bupati mengatakan, dengan perankingan desa-desa termiskin, maka penanganannya menjadi lebih fokus. Ia menegaskan, penanganan tersebut tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung saat Pilkada. Bahkan dengan keluarga.
Menurutnya, penanggulangan kemiskinan harus ditujukan kepada yang berhak, sehingga desa yang awalnya masuk wilayah merah (miskin) bisa berubah menjadi hijau (tidak miskin), setelah penanganannya berbasis data valid. Bupati akan menindaklanjuti dengan membuat surat edaran kepada camat-camat agar betulbetul menjadi monitor utama dalam penanggulangan kemiskinan di desa.
Jadi 100 Persen
Bersama Wakil Bupati, Yazid Mahfudz, gebrakan dalam penanggulangan kemiskinan antara lain menyediakan pelayanan ambulans gratis, mendorong pengusaha mendampingi desa-desa, serta menghimpun dana zakat, infak dan sodaqoh dari PNS di lingkungan Pemkab. Ada pula program sertifikasi massal untuk warga miskin yang memiliki tanah belum bersertifikat sehingga bisa digunakan sebagai agunan pinjaman lunak.
Pihaknya mengapresiasi Formasi yang menyelenggarakan sekolah Sadar secara gratis kepada kepala desa dan perangkat. Formasi pula yang mendorong adanya Sistem Informasi Desa (SID) yang kini sudah online di 122 desa dari 449 desa yang ada di Kebumen. Bupati akan membuat menjadi 100 persen.
Terlebih, sejumlah perusahaan seluler telah menawarkan untuk memperkuat sinyal di wilayah pelosok. ‘’Memang butuh ide segar yang tidak sulit dilaksanakan serta tidak membutuhkan biaya banyak,’’ imbuh Bupati yang kini memilih menggunakan slogan Guyub Rukun dalam mengentaskan kemiskinan.
Masing-masing desa pun diminta memiliki target. Pemkab diminta menangkap dengan menggelar lomba inovasi pelayanan publik. Dengan begitu, kebersamaam membangun ini akan membuahkan hasil dan mampu mengurangi angka kemiskinan di Kebumen.
Presidium Formasi, Yusuf Murtiono mengatakan, sekolah Sadar yang sudah masuk angkatan keempat sejak 2010 ini sudah diterapkan oleh sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan dihendel langsung oleh Pemkab setempat seperti di Buleleng, Bone, dan Kupang. ‘’Setiap peserta yang lulus sekolah Sadar akan mendapatkan sertifikat,’’ ungkap Yusuf. (K5-36/suaramerdeka.com)

DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
beritakebumen@gmail.com
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!