KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Tahun ini Balai Latihan Kerja (BLK) Kebumen memberi 85 paket pelatihan. Masing-masing paket untuk 16 orang, sehingga total yang mengikuti pelatihan ada 1.360 orang.
‘’Paket pelatihan tersebut baru Kebumen yang mulai melaksanakan,’’ kata Kepala BLK Kebumen Djoko Wardojo didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Kebumen Dwi Suliyanto saat jumpa pers di Pers Centre Pemkab Kebumen, Senin (28/3).
Kegiatan yang dipandu oleh Staf Humas Dian Puspita Dewiitu itu dilanjutkan peninjauan ke BLK. Dikatakan Djoko, paket pelatihan setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Pada 2014 hanya 40 paket pelatihan yang diberikan. Sedangkan tahun 2015 menjadi 64 paket pelatihan yang bersumber dari APBN. Pada paket pelatihan 2014 dan 2015 itu, diakui Djoko, separuhnya untuk bekerja di perusahaan. Adapun separuhnya lagi untuk wirausaha.
‘’Tahun ini kami mencoba membuka kejuruan yang memang nantinya bukan untuk dunia industri, tetapi untuk wirausaha. Dan tamatannya pun yang tidak tinggi-tinggi,’’ kata Djoko sembari menambahkan, pelatihan kejuruan itu yakni ruas pengantin.
Kendati peserta yang mengikuti pelatihan tersebut tidak laku di perusahaan, namun penghasilan dari perias pengantin itu bisa melebihi gaji pegawai. Paket pelatihan tahun ini juga diberikan untuk mengolah hasil pertanian dan memasarkannya.
Diakui Djoko, peserta yang telah mengikuti pelatihan di BLK tidak banyak yang kembali saat diminta datang untuk mengisi lowongan pekerjaan yang disediakan. Pada 2015 saja, dari sebanyak 1.024 orang yang mendapatkan pelatihan, hanya 34 orang yang datang ke BLK.
Ganti Nomor
‘’Setelah lulus pelatihan sudah kami monitoring by name by adress. Namun ternyata banyak dari mereka yang sudah ganti nomor,” imbuhnya. Dalam pelatihan tersebut juga menekankan pembangunan karakter bekerja sama dengan Kodim 0709 Kebumen.
Hal tersebut untuk menghadapi Masayarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sementara, untuk menyukseskan program bupati Yahya Fuad dalam menanggulangi kemiskinan, pihaknya membuka pengiriman tenaga kerja ke Jepang.
Kesempatan bekerja ke luar negeri itu terbuka bagi lulusan SMK yang berdomisili di Kebumen dengan usia 19-20 tahun. Untuk lulusan SMA harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu di BLK selama 160 jam.
‘’Yang terpenting memiliki etos kerja yang tingga dan disiplin,’’ imbuh Djoko yang menargetkan pengentasan kemiskinan melalui pelatihan di BLK 100 orang per tahun itu. Target tersebut dinilai logis mengingat setelah bekerja di Jepang akan mendapatkan gaji Rp 20 juta per bulan.
Dibandingkan dengan memberi rumah, maka pemberian keterampilan dan pekerjaan itu justru mampu mengangkat kesejahteraan keluarga. Kepala Disnakertransos Dwi Suliyanto menjelaskan, wacana dari Bupati Yahya Fuad untuk membuat BLK menjadi perguruan tinggi (PT) setingkat D-1 atau D-2.
Menurut Dwi, wacana tersebut akan diupayakan agar terealisasi agar lulusannya mampu bersaing dengan luar negeri. ‘’Lulusan BLK nanti juga mengarah ke sertifikasi,’’ jelas Dwi sembari menambahkan, untuk program D-1 atau D-2 nanti menyesuaikan dengan pangsa pasar yang ada. (K5-42/suaramerdeka.com)
_________________________________________________________________________________________
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
‘’Paket pelatihan tersebut baru Kebumen yang mulai melaksanakan,’’ kata Kepala BLK Kebumen Djoko Wardojo didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Kebumen Dwi Suliyanto saat jumpa pers di Pers Centre Pemkab Kebumen, Senin (28/3).
Kegiatan yang dipandu oleh Staf Humas Dian Puspita Dewiitu itu dilanjutkan peninjauan ke BLK. Dikatakan Djoko, paket pelatihan setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Pada 2014 hanya 40 paket pelatihan yang diberikan. Sedangkan tahun 2015 menjadi 64 paket pelatihan yang bersumber dari APBN. Pada paket pelatihan 2014 dan 2015 itu, diakui Djoko, separuhnya untuk bekerja di perusahaan. Adapun separuhnya lagi untuk wirausaha.
‘’Tahun ini kami mencoba membuka kejuruan yang memang nantinya bukan untuk dunia industri, tetapi untuk wirausaha. Dan tamatannya pun yang tidak tinggi-tinggi,’’ kata Djoko sembari menambahkan, pelatihan kejuruan itu yakni ruas pengantin.
Kendati peserta yang mengikuti pelatihan tersebut tidak laku di perusahaan, namun penghasilan dari perias pengantin itu bisa melebihi gaji pegawai. Paket pelatihan tahun ini juga diberikan untuk mengolah hasil pertanian dan memasarkannya.
Diakui Djoko, peserta yang telah mengikuti pelatihan di BLK tidak banyak yang kembali saat diminta datang untuk mengisi lowongan pekerjaan yang disediakan. Pada 2015 saja, dari sebanyak 1.024 orang yang mendapatkan pelatihan, hanya 34 orang yang datang ke BLK.
Ganti Nomor
‘’Setelah lulus pelatihan sudah kami monitoring by name by adress. Namun ternyata banyak dari mereka yang sudah ganti nomor,” imbuhnya. Dalam pelatihan tersebut juga menekankan pembangunan karakter bekerja sama dengan Kodim 0709 Kebumen.
Hal tersebut untuk menghadapi Masayarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sementara, untuk menyukseskan program bupati Yahya Fuad dalam menanggulangi kemiskinan, pihaknya membuka pengiriman tenaga kerja ke Jepang.
Kesempatan bekerja ke luar negeri itu terbuka bagi lulusan SMK yang berdomisili di Kebumen dengan usia 19-20 tahun. Untuk lulusan SMA harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu di BLK selama 160 jam.
‘’Yang terpenting memiliki etos kerja yang tingga dan disiplin,’’ imbuh Djoko yang menargetkan pengentasan kemiskinan melalui pelatihan di BLK 100 orang per tahun itu. Target tersebut dinilai logis mengingat setelah bekerja di Jepang akan mendapatkan gaji Rp 20 juta per bulan.
Dibandingkan dengan memberi rumah, maka pemberian keterampilan dan pekerjaan itu justru mampu mengangkat kesejahteraan keluarga. Kepala Disnakertransos Dwi Suliyanto menjelaskan, wacana dari Bupati Yahya Fuad untuk membuat BLK menjadi perguruan tinggi (PT) setingkat D-1 atau D-2.
Menurut Dwi, wacana tersebut akan diupayakan agar terealisasi agar lulusannya mampu bersaing dengan luar negeri. ‘’Lulusan BLK nanti juga mengarah ke sertifikasi,’’ jelas Dwi sembari menambahkan, untuk program D-1 atau D-2 nanti menyesuaikan dengan pangsa pasar yang ada. (K5-42/suaramerdeka.com)
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
beritakebumen@gmail.com
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!