SEMPOR (www.beritakebumen.info) - Ikan lauhan yang biasa dijumpai di akuarium justru akhir-akhir ini banyak ditemukan di Waduk Sempor. Kondisi tersebut patut menjadi pertimbangan bagi Pemkab Kebumen demi keberlangsungan ekosistem di waduk tersebut. Pasalnya, ikan hias dengan ciri khas kepala nonong itu mengancam ekosistem Waduk Sempor.
Ikan lauhan yang karnivora ini memakan ikan-ikan lain yang juga berada di waduk tersebut. Maraknya ikan ini kemungkinan disebabkan anjloknya harga lauhan pada 2007. Dengan anjloknya harga ikan, para peternak lauhan banyak yang membuang hidup-hidup ke Waduk Sempor.
Ikan tersebut sempat menjadi primadona pada 2002. Kini ikan lauhan di Waduk Sempor berukuran sekitar tiga jari orang dewasa. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemelihara SDA III Ir Evi Aeria Damiana melalui UPB Bendungan Sempor Darmaji membenarkan banyaknya lauhan di Waduk Sempor.
Untuk menjaga keberlangsungan ekosistem di waduk tersebut, perlu mempertimbangkan saat hendak melakukan penebaran benih ikan. Salah satu warga sekitar waduk, Sigit Suwito (35) mengatakan, dengan banyaknya ikan lauhan di Waduk Sempor, ekosistem ikan lokal seperti nila dan lainnya menjadi terganggu.
Jadi Sia-sia
Bahkan menurut informasi dari para pemancing, kini jenis ikan lokal sudah semakin berkurang di Waduk Sempor. “Banyak pemancing yang mengeluh saat mendapatkan ikan lauhan,” tuturnya.
Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan ekosistem ikan lokal yang ada di Waduk Sempor akan tergantikan dengan ikan lauhan. Adanya kegiatan penebaran benih ikan yang kerap dilakukan beberapa lembaga dan instansi pun menjadi sia-sia jika benih ikan tersebut hanya menjadi pakan bagi ikan lauhan.
“Kadang kita melihat ada penebaran benih ikan di waduk. Buat apa coba kalau itu hanya akan menjadi pakan ikan lauhan,” sambung Agus Hartono (30), yang ditemui saat mancing di Waduk Sempor, kemarin.
Menurut dia, ikan lauhan yang didapat di Waduk Sempor itu tidak laku dijual, karena warnanya tidak bagus. Pemancing lebih senang saat mendapatkan ikan nila, lele, maupun gabus. “Ikan lauhan yang laku kan yang warnanya bagus. Di sini banyak ikan lauhan, namun warnanya seperti ikan nila,” jelas Agus. (K5-32/suaramerdeka.com)
_________________________________________________________________________________________
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
Ikan lauhan yang karnivora ini memakan ikan-ikan lain yang juga berada di waduk tersebut. Maraknya ikan ini kemungkinan disebabkan anjloknya harga lauhan pada 2007. Dengan anjloknya harga ikan, para peternak lauhan banyak yang membuang hidup-hidup ke Waduk Sempor.
Ikan tersebut sempat menjadi primadona pada 2002. Kini ikan lauhan di Waduk Sempor berukuran sekitar tiga jari orang dewasa. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemelihara SDA III Ir Evi Aeria Damiana melalui UPB Bendungan Sempor Darmaji membenarkan banyaknya lauhan di Waduk Sempor.
Untuk menjaga keberlangsungan ekosistem di waduk tersebut, perlu mempertimbangkan saat hendak melakukan penebaran benih ikan. Salah satu warga sekitar waduk, Sigit Suwito (35) mengatakan, dengan banyaknya ikan lauhan di Waduk Sempor, ekosistem ikan lokal seperti nila dan lainnya menjadi terganggu.
Jadi Sia-sia
Bahkan menurut informasi dari para pemancing, kini jenis ikan lokal sudah semakin berkurang di Waduk Sempor. “Banyak pemancing yang mengeluh saat mendapatkan ikan lauhan,” tuturnya.
Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan ekosistem ikan lokal yang ada di Waduk Sempor akan tergantikan dengan ikan lauhan. Adanya kegiatan penebaran benih ikan yang kerap dilakukan beberapa lembaga dan instansi pun menjadi sia-sia jika benih ikan tersebut hanya menjadi pakan bagi ikan lauhan.
“Kadang kita melihat ada penebaran benih ikan di waduk. Buat apa coba kalau itu hanya akan menjadi pakan ikan lauhan,” sambung Agus Hartono (30), yang ditemui saat mancing di Waduk Sempor, kemarin.
Menurut dia, ikan lauhan yang didapat di Waduk Sempor itu tidak laku dijual, karena warnanya tidak bagus. Pemancing lebih senang saat mendapatkan ikan nila, lele, maupun gabus. “Ikan lauhan yang laku kan yang warnanya bagus. Di sini banyak ikan lauhan, namun warnanya seperti ikan nila,” jelas Agus. (K5-32/suaramerdeka.com)
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
beritakebumen@gmail.com
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!