KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Adanya penilaian kejanggalan terkait pelaksanaan Musyawarah Olahraga (Musor) KONI Kabupaten Kebumen pada 7 Januari silam justru membuat geram seluruh cabang olahraga.
Mereka yang kembali dikumpulkan untuk mengikuti pertemuan di Rumah Makan Pelangi Kebumen pada Sabtu (20/2) pun ganti menyerang panitia Musor KONI yang diketuai Abdul Karnain tersebut. Karnain berargumen apa yang dilakukannya benar, karena telah menanyakan langsung kepada KONI Provinsi Jawa Tengah. Bahkan dia bersama perwakilan KONI Jawa Tengah telah menghadap Bupati Kebumen Yahya Fuad menyusul perseteruan setelah pelaksanaan Musor KONI Kebumen.
“Dan penilaian ini bukan dari saya, tetapi KONI Provinsi Jateng yang menyatakan Musor KONI Kebumen terjadi deadlock. Jadi perlu dipertemukan kembali agar disepakati, apakah akan dilanjutkan atau tidak,” katanya. Pernyataan Karnain itu justru memicu reaksi keras dari cabang olahraga yang hadir.
Pasalnya, yang dimaksud deadlock seperti yang disebutkan Karnain itu, ternyata dalam proses pelaksanaan Musor tidak dibentuk komisi-komisi terlebih dahulu. Namun langsung dilaksanakan voting yang dimenangkan Dwi Aries Pambrasto dengan perolehan 24 suara.
Rekomendasi Bupati
Sedangkan Karnain hanya meraup 8 suara. Satu suara abstain dari KONI Provinsi Jateng, yang kemudian dijadikan salah satu penyebab atas ketidaksahan pelaksanaan Musor. Padahal dalam pelaksanaan Musor yang juga diikuti Karnain itu telah disepakati tidak ada pembahasan komisi. Begitu juga dalam tata tertib tidak tercantum adanya pembahasan komisi.
Dan ketidakikutsertaan KONI Jateng dalam Musor itu bukan kesalahan panitia, karena pihak bersangkutan telah diundang dan datang saat pembukaan. Hanya saja kemudian keluar dan tidak mengikuti sidang Musor. “Kalau memang itu dianggap salah, mestinya yang bertanggung jawab panitia,” kata Dwi Aries Pambrasto yang dalam hal ini berkapasitas sebagai Ketua Cabang Olahraga Hocky Kebumen.
Hal senada juga disampaikan Khayub Muhamad Lutfi, Ketua Pertina yang juga Ketua Umum demisioner KONI Kebumen. Khayub bahkan mempertanyakan ada apa sebenarnya di balik penyoalan musor tersebut. Mestinya hasil pelaksanaan Musor tersebut dihormati bersama. “Kami jelas tidak ikhlas kalau KONI hanya untuk mainan,” tandasnya.(K5-32/suaramerdeka.com)
_________________________________________________________________________________________
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
Mereka yang kembali dikumpulkan untuk mengikuti pertemuan di Rumah Makan Pelangi Kebumen pada Sabtu (20/2) pun ganti menyerang panitia Musor KONI yang diketuai Abdul Karnain tersebut. Karnain berargumen apa yang dilakukannya benar, karena telah menanyakan langsung kepada KONI Provinsi Jawa Tengah. Bahkan dia bersama perwakilan KONI Jawa Tengah telah menghadap Bupati Kebumen Yahya Fuad menyusul perseteruan setelah pelaksanaan Musor KONI Kebumen.
“Dan penilaian ini bukan dari saya, tetapi KONI Provinsi Jateng yang menyatakan Musor KONI Kebumen terjadi deadlock. Jadi perlu dipertemukan kembali agar disepakati, apakah akan dilanjutkan atau tidak,” katanya. Pernyataan Karnain itu justru memicu reaksi keras dari cabang olahraga yang hadir.
Pasalnya, yang dimaksud deadlock seperti yang disebutkan Karnain itu, ternyata dalam proses pelaksanaan Musor tidak dibentuk komisi-komisi terlebih dahulu. Namun langsung dilaksanakan voting yang dimenangkan Dwi Aries Pambrasto dengan perolehan 24 suara.
Rekomendasi Bupati
Sedangkan Karnain hanya meraup 8 suara. Satu suara abstain dari KONI Provinsi Jateng, yang kemudian dijadikan salah satu penyebab atas ketidaksahan pelaksanaan Musor. Padahal dalam pelaksanaan Musor yang juga diikuti Karnain itu telah disepakati tidak ada pembahasan komisi. Begitu juga dalam tata tertib tidak tercantum adanya pembahasan komisi.
Dan ketidakikutsertaan KONI Jateng dalam Musor itu bukan kesalahan panitia, karena pihak bersangkutan telah diundang dan datang saat pembukaan. Hanya saja kemudian keluar dan tidak mengikuti sidang Musor. “Kalau memang itu dianggap salah, mestinya yang bertanggung jawab panitia,” kata Dwi Aries Pambrasto yang dalam hal ini berkapasitas sebagai Ketua Cabang Olahraga Hocky Kebumen.
Hal senada juga disampaikan Khayub Muhamad Lutfi, Ketua Pertina yang juga Ketua Umum demisioner KONI Kebumen. Khayub bahkan mempertanyakan ada apa sebenarnya di balik penyoalan musor tersebut. Mestinya hasil pelaksanaan Musor tersebut dihormati bersama. “Kami jelas tidak ikhlas kalau KONI hanya untuk mainan,” tandasnya.(K5-32/suaramerdeka.com)
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
beritakebumen@gmail.com
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!