30 Tunanetra Peroleh Sertifikat Pemijat

KARANGANYAR (www.beritakebumen.info) - Sebanyak 30 tuna netra di kabupaten berslogan Beriman ini memperoleh sertifikat sebagai pemijat profesional. Mereka juga mendapat bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa sebuah tempat tidur massage, satu liter minyak zaitun, satu sprey, satu handuk, dan satu papan plang nama klinik pijat tuna netra Hasta Husada.

Penyerahan tersebut dilakukan saat penutupan pelatihan layanan penjangkauan luar panti (outreach) disabilitas netra Kebumen di Hotel Candisari, Karanganyar, Kebumen, Jumat (26/2).

Pelatihan berlangsung selama enam hari dari 22-27 Februari 2016 dengan instruktur dari Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Tan Miyat Kemensos RI. Kasi Rehabilitasi Sosial Panti Sosial Bina Netra Tan Miyat Kemensos RI Elin Herlina mengatakan, peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan memijat secara profesional.

Namun juga mendapat bimbingan mental, sosial, fisik, serta keterampilan hidup sehari-hari. “Ini menyangkut orientasi mobilitas. Di mana mereka dilatih kemandirian untuk bergerak dari satu tempat ke lainnya,” kata Elin.

Pihaknya juga memberi tongkat lipat, kaos, tas, serta alat tulis bernama riglet plus pena yang awet digunakan dalam berapa tahun. Alat bantu tersebut untuk memandu mereka bergerak. Lebih lanjut, keterampilan yang diberikan kepada tuna netra bukan hanya pijat urut (massage).

Jadi PNS

Namun juga siatshu dari Jepang. Selain itu juga komputer bicara. “Namun karena pelatihannya tidak cukup seminggu, maka belum bisa dilakukan sekarang,” imbuh Elin sembari berharap ke depan dapat dilaksanakan pelatihan siatshu dan komputer bicara. Elin menambahkan, keterampilan yang dimiliki tuna netra sudah banyak dimanfaatkan. Bahkan ada yang menjadi PNS, bekerja di rumah sakit, stasiun televisi serta lainnya.

Kepala Bidang Sosial pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Kebumen Muh Rosyid mengatakan, pelatihan keterampilan kepada 30 tuna netra itu baru 30 persen dari jumlah tuna netra di Kebumen sebanyak 397 orang.

“Selain yang mendapat pelatihan ini, tuna netra lainnya masih otodidak sebagai tukang pijat,” jelasnya. Bagi tuna netra yang mendapatkan pelatihan dari PSBN Tan Miyat, dalam praktiknya nanti akan terus dipantau. Mereka juga akan mendapatkan bimbingan lebih lanjut serta monitoring evaluasi. Selain membuka klinik praktik pijat yang menetap, juga menerima panggilan.

Pihaknya juga akan menghubungkan ke hotel-hotel untuk melayani pijat. Rosyid memberikan motivasi kepada para tuna netra agar bangkit. “Syukuri apa yang ada. Dan semakin disyukuri, maka akan semakin nikmat,” tuturnya. (K5-32/suaramerdeka.com)



_________________________________________________________________________________________

DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)

_________________________________________________________________________________________
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
beritakebumen@gmail.com

=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================

Post a Comment

Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!

Previous Post Next Post