SEMPOR (www.beritakebumen.info) - Tingginya laju sedimentasi di Waduk Sempor menjadi persoalan yang harus ditangani secara serius oleh lintas sektoral.
Jika terus dibiarkan, waduk yang diresmikan tahun 1978 itu, umur operasionalnya tidak akan panjang. Merujuk data Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) laju sedimentasi di Waduk Sempor mencapai 160.000 m3 setiap tahun.
Kondisi awal Waduk Sempor tahun 1978 hingga tahun 2015 atau 37 tahun beroperasi, laju sedimentasi di Waduk Sempor mencapai hampir 6 juta m3.
Kepala Seksi Pelaksana OP BBWSSO Sudarto menyampaikan, pada awal beroperasi volume air di tampungan Waduk Sempor mencapai 52 juta m3. Namun pada pengukuran terakhir tahun 2015 volume maksimal air waduk tinggal 36 juta m3.
“Akibat endapan sedimen itu volume air yang bisa ditampung Waduk Sempor menyusut hingga 16 juta m3,” kepada Suara Merdeka di sela-sela penanaman bersama di sabuk hijau Waduk Sempor, kemarin.
Sementara itu, laju sedimentasi hingga saat ini dipastikan terus meningkat, begitu juga endapan sedimen yang ada di dasar waduk. Bahkan saat ini, tampungan mati di Waduk Sempor sudah penuh tertutup endapan sedimen. Dikhawatirkan, endapan sedimen itu akan menutup pintu intake.
Kapasitas Menurun
Dengan menurunnya kapasitas volume air waduk, kemampuan operasional dalam melayani irigasi juga berkurang. Jika kondisi awal air Waduk Sempor mampu mengairi lahan pertanian seluas 6.485 hektare, saat ini diperkirakan hanya mampu mengairi lahan pertanian seluas 4.000 hektare.
Sudarto menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan guna menekan laju sedimentasi di waduk yang terletak sekitar 7 km sebelah utara Kecamatan Gombong tersebut. Antara lain dengan pembuatan bangunan penangkap sedimen (groundsill) maupun penghijauan di kawasan greenbelt atau sabuk hijau Waduk Sempor.
Bangunan penangkap sedimen guna membendung laju sedimen yang berasal dari erosi tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS), kemudian masuk melalui alur-alur sungai di hulu Waduk Sempor.
“Waduk Sempor didesain untuk 100 tahun, rencana ini bisa dipenuhi dengan meminimalisi laju sedimentasi baik dengan penanaman vegetasi maupun teknik sipil hingga membentuk forum masyarakat untuk ikut serta dalam meminimalisasi sedimentasi,” ujarnya (J19-32/suaramerdeka.com)
_________________________________________________________________________________________
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
Jika terus dibiarkan, waduk yang diresmikan tahun 1978 itu, umur operasionalnya tidak akan panjang. Merujuk data Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) laju sedimentasi di Waduk Sempor mencapai 160.000 m3 setiap tahun.
Kondisi awal Waduk Sempor tahun 1978 hingga tahun 2015 atau 37 tahun beroperasi, laju sedimentasi di Waduk Sempor mencapai hampir 6 juta m3.
Kepala Seksi Pelaksana OP BBWSSO Sudarto menyampaikan, pada awal beroperasi volume air di tampungan Waduk Sempor mencapai 52 juta m3. Namun pada pengukuran terakhir tahun 2015 volume maksimal air waduk tinggal 36 juta m3.
“Akibat endapan sedimen itu volume air yang bisa ditampung Waduk Sempor menyusut hingga 16 juta m3,” kepada Suara Merdeka di sela-sela penanaman bersama di sabuk hijau Waduk Sempor, kemarin.
Sementara itu, laju sedimentasi hingga saat ini dipastikan terus meningkat, begitu juga endapan sedimen yang ada di dasar waduk. Bahkan saat ini, tampungan mati di Waduk Sempor sudah penuh tertutup endapan sedimen. Dikhawatirkan, endapan sedimen itu akan menutup pintu intake.
Kapasitas Menurun
Dengan menurunnya kapasitas volume air waduk, kemampuan operasional dalam melayani irigasi juga berkurang. Jika kondisi awal air Waduk Sempor mampu mengairi lahan pertanian seluas 6.485 hektare, saat ini diperkirakan hanya mampu mengairi lahan pertanian seluas 4.000 hektare.
Sudarto menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan guna menekan laju sedimentasi di waduk yang terletak sekitar 7 km sebelah utara Kecamatan Gombong tersebut. Antara lain dengan pembuatan bangunan penangkap sedimen (groundsill) maupun penghijauan di kawasan greenbelt atau sabuk hijau Waduk Sempor.
Bangunan penangkap sedimen guna membendung laju sedimen yang berasal dari erosi tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS), kemudian masuk melalui alur-alur sungai di hulu Waduk Sempor.
“Waduk Sempor didesain untuk 100 tahun, rencana ini bisa dipenuhi dengan meminimalisi laju sedimentasi baik dengan penanaman vegetasi maupun teknik sipil hingga membentuk forum masyarakat untuk ikut serta dalam meminimalisasi sedimentasi,” ujarnya (J19-32/suaramerdeka.com)
DOWNLOAD CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN SIMPEL SERTA TEMPLATE DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)
_________________________________________________________________________________________
KIRIMKAN INFORMASI / TULISAN / OPINI / UNEK-UNEK ANDA KE:
beritakebumen@gmail.com
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan ikuti di:
| FACEBOOK GRUP | FACEBOOK PROFIL | FACEBOOK FAN PAGE | TWITTER |
=============================================================
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!