Peresmian Pasar Masih Menyisakan "Sesuatu"

KEBUMEN (The Independent News) - Peresmian pasar rakyat yang dilakukan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi Kamis (9/2)kemarin rupanya masih menyisakan "sesuatu" berupa keluhan dan permasalahan. Seperti yang dirasakan sejumlah pedagang di Pasar Rakyat Ambal.

Mereka mengeluhkan sempitnya pembangunan lapak sehingga tidak leluasa untuk berdagang. Tak sedikit pula yang mengeluh karena minimnya ventilasi, sehingga pedagang merasa kepanasan. Terutama yang berada di tengah dan di belakang tembok kios. Mereka berharap segera dipasang kipas angin atau ventilasi yang memungkinkan sirkulasi udara lancar.

Bahkan sejumlah pedagang berencana membawa kipas angin sendiri. Apalagi ada rencana penarikan biaya pemakaian listrik Rp 10 ribu per bulan kepada para pedagang, meski listrik dipakai atau tidak.
"Katanya memakai listrik atau tidak, tetap harus membayar. Padahal saya hanya setiap hari Minggu dan Kamis di Pasar Ambal. Itu pun hanya dari jam 8 hingga jam 12 saja," ujar Sudar, salah seorang pedagang di Pasar Ambal.

Permasalahan lain yang masih diperbincangkankan ada pada proyek pembangunan Pasar Indrakila Krakal. Ada pembengkakan dana mencapai 100 juta, sert sejumlah pihak yang mengaku belum memperoleh pembayaran atas pembangunan pasar tersebut. Keluhan lain muncul terkait kondisi fisik bangunan yang dianggap kurang sesuai.

Tak hanya dari masyarakat dan pedagang, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kebumen pun merasa kewalahan. Pasalnya jumlah pedagang di Pasar Indrakila membengkak hingga dua kali lipat. Data awal hanya 403 pedagang, sedangkan saat penempatan pasar baru jadi pada 3 Januari 2012 lalu, mencapai lebih dari 800 pedagang. (bkb-02/ix)


=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE

Post a Comment

Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!

Previous Post Next Post