Padi Inpari 13 Cocok di Kuwarasan

KUWARASAN (The Independent News) - Kendati baru dikenalkan, para petani tampaknya sangat berminat untuk membudidayakan padi varietas Inpari 13. Selain tingkat produksinya yang relatif tinggi, pada Inpari 13 memiliki umur pendek. Yakni, 85 hari dari tanam atau 104 hari mulai ditabur di persemaian.

Penyuluh Pertanian Blai Pertanian Kecamatan Kuwarasan Prayitno SPKP mengatakan, dengan umur tanaman yang penduk padi yang panen perdananya dilakukan oleh Presiden SBY diKabupaten Sragen, 17 Februari lalu, sangat cocok dikembangkan di Kuwarasan. Apalagi pada musim tanam II di daerah selatan kerap kali mengalami kendala kurang air.
"Ditambah padi Inpari 13 memiliki produksi yang tinggi dan tahan terhadap organisme pengganggu tanaman seperti wereng termasuk hama kresek," ujar Priyatno kepada Suara Merdeka di sela-sela panen perdana demplot padi Inpari 13 di desa Banjerejo, Kecamatan Kuwarasan, Rabu (22/2).

Untuk tahap perdana, pihaknya mengembangkan padi Inpari 13 seluas 1 hektare. Luas tanam tersebut tersebar di lima titik, yakni tiga titik berada di Desa Banjarejo dan dua titik di Desa Serut.

Lebih Tinggi

Dalam panen perdana yang dihadiri ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari 22 desa di Kecamatan Kuwarasan itu dilakukan uninan untuk membuktikan hasil produksinya. Dari contoh di tiga titik masing-masing seluas 2,5m x 2,5 m, titik pertama diperoleh hasil 6,6 kg, titik kedua 6,7 kg, dan titik ketiga 6,4 kg. Jika dikonversikan hasil produksi mencapai 9,6 ton/hektare gabah kering panen (GKP).

"Hasil itu relatif lebih tinggi dari rata-rata hasil Kecamatan Kuwarasan 7-8 ton/hektare," imbuh Prayitno seraya menyebutkan hasil panen tersebut untuk diproses menjadi benih.

Kepala Desa Banjarejo, Gunarso menambahkan, saat ini petani yang menjadi lokasi demplot Inpari 13 adalah Kelompok Tani Makmur 2. Adapun sebagian besar, para petani di desanya masih membudidayakan padi Inpari 4 dan Logawa."Dengan hasil yang bagus, tidak menutup kemungkinan pada musim tanam II nanti, banyak petani yang beralih membudidayakan Inpari 13," ujar Gunarso.

Sri Handoyo AMd pertanian lainnya menyampaikan, luas tanam padi di Kecamatan Kuwarasan mencapai 2.061 hektare. Pada musim tanam I, petani yagn sudah panen baru mencapai 5%. Maklum varietas yang dikembangkan petani Kuwarasan sangat beraneka ragam yakni 16 varietas."para petani di Kuwarasan sangat antusias untuk mencoba varietas-varietas terbaru. Mereka juga rajin mencari informasi benih yang sesuai dengan kondisi sawah milik mereka," tandasnya. (J19-53|suaramerdeka)







=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE

Post a Comment

Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!

Previous Post Next Post