AMBAL (The Independent News) - Jika ingin menikmati kupat tahu dengan suasana yang benar-benar merakyat, masuk saja ke dalam Pasar Ambal, Kabupaten Kebumen. Suasana khas pasar tradisional menjadi kenikmatan tersendiri saat melahap kupat tahu.
Di Pasar Ambal yang belum lama ini direhab, ada sejumlah penjual kupat tahu. Mereka tidak membuat warung, melainkan hanya dasar dengan gerobak pikul. Salah satunya, Saginem (63) yang sudah sejak remaja berjualan tahu kupat di dalam pasar.
Dua bangku panjang yang dipasang Saginem di kanan dan kiri gerobak pikulnya, seperti tidak pernah sepi dari pembeli. Bahkan pembeli rela antre untuk mendapatkan kupat tahu yang bumbu-bumbunya diracik dan diulek langsung di piring.
Aroma bumbu segarnya, benar-benar membangkitkan selera. Apalagi obrolan ringan di antara pembeli maupun dengan penjual, membuat sepiring kupat tahu gampang ludes dalam sekejap.
Sajian kupat tahu ambal cukup dengan bumbu bawang dan cabai yang diulek di piring. Setelah itu, piring diisi irisan kupat dan tahu yang diiris kotak-kotak. Kemudian ditaburi irisan brambang goreng, irisan seledri, dan cambah atau tauge yang direbus.
Kupat tahu semakin nikmat dengan kuah bumbu gula serta kecap. Berbeda dengan kupat tahu dari daerah lain, kupat tahu ambal tanpa kacang tanah dan irisan kubis. "Bumbu-bumbunya memang sangat sederhana. Namun harus pas meraciknya jika ingin rasanya sedep," ujar Saginem yang mewarisi jualan kupat tahu dari orangtuanya. (Suk|krjogja)
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE
Di Pasar Ambal yang belum lama ini direhab, ada sejumlah penjual kupat tahu. Mereka tidak membuat warung, melainkan hanya dasar dengan gerobak pikul. Salah satunya, Saginem (63) yang sudah sejak remaja berjualan tahu kupat di dalam pasar.
Dua bangku panjang yang dipasang Saginem di kanan dan kiri gerobak pikulnya, seperti tidak pernah sepi dari pembeli. Bahkan pembeli rela antre untuk mendapatkan kupat tahu yang bumbu-bumbunya diracik dan diulek langsung di piring.
Aroma bumbu segarnya, benar-benar membangkitkan selera. Apalagi obrolan ringan di antara pembeli maupun dengan penjual, membuat sepiring kupat tahu gampang ludes dalam sekejap.
Sajian kupat tahu ambal cukup dengan bumbu bawang dan cabai yang diulek di piring. Setelah itu, piring diisi irisan kupat dan tahu yang diiris kotak-kotak. Kemudian ditaburi irisan brambang goreng, irisan seledri, dan cambah atau tauge yang direbus.
Kupat tahu semakin nikmat dengan kuah bumbu gula serta kecap. Berbeda dengan kupat tahu dari daerah lain, kupat tahu ambal tanpa kacang tanah dan irisan kubis. "Bumbu-bumbunya memang sangat sederhana. Namun harus pas meraciknya jika ingin rasanya sedep," ujar Saginem yang mewarisi jualan kupat tahu dari orangtuanya. (Suk|krjogja)
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!