SEMPOR (The Independent News) - TIDAK ada yang menyangka jika dari sebatang bambu, bisa dihasilkan sebuah kerajinan bernilai seni tinggi. Dengan sentuhan kreativitas, keunikan kerajinan bambu juga menghasilkan produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Kerajinan bambu asal Desa Somagede, Kecamatan Sempor, itu membuktikannya. Sebagian besar kerajinan bambu yang diproduksi di pelosok desa yang berbatasan dengan Banjarnegara itu diminati pasar mancanegara seperti negara-negara di Asia, Amerika, hingga Eropa. Adalah Tungky Ariyanto (37) yang memiliki gagasan cemerlang dengan membuat kerajinan spun bamboo tersebut. Terinspirasi dari kerajinan asli Vietnam, Tungk justru pertama kali memproduksi kerajinan itu di Thailand.
Setelah berjalan, pria asli Dusun Jorotengah, Desa Somagede, itu mengembangkan sebuah unit produksi di Kampung halamannya.
"Selain untuk memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, di Kebumen tidak terlalu sulit mendapatkan bahan bakunya" ujar Tungky Ariyanto.
Untuk mengurus bisnis dengan bendera Orient Design Image yang ditekuni sejak 1997 itu. Tungky harus berkeliling dunia. Apalagi selain di Kebumen, unit produksi di Chiang Mai, Thailand juga masih berjalan. Adapun kantor pemasarannya dia pilih di Jakarta. Akan tetapi ke depan, kantor pemasaran akan dipindah ke Bali.
Selain pameran, pasarkan juga dilakukan melalui internet. Desain-desain koleksinyadapat diakses melalui website www.orientdesignimage.com.
"Terakhir, kami menggelar pameran tunggal di Amerika Serikat," imbuh Tungky seraya memperlihatkan rekaman produk-produk yang dipamerkan.
Berbagai desain telah dia buat. Sampai saat ini, pria yang mengaku belajar desain secara otodidak itu telah memproduksi sebanyak 340 desain.
Produk kerajinan itu biasa dipakai untuk dekorasi dan aksesori hotel, department store, hingga apartemen mewah. Produk-produk furnishing mulai dari piring,mangkok, tempat bunga, meja hingga kursi unik.
"Agar pasar tidak jenuh kami terus dinamis dalam mengeluarkan desain-desain terbaru, imbuh Tungky mengaku dalam setahun minimal mengeluarkan empat desain baru.
Bambu Tembelang
Untuk membuat kerajinan spun bamboo atau bambu koil itu membutuhkan ketrampilan yang memadai.
Proses pengerjaannya mulai pemotongan bambum melilit bambu, hingga membentuk kerajinan sepenuhnya dilakukan secara manual. Hanya saja, proses penghalusan saja memakai mesin.
Karena tingkat kesulita yang tinggi, tidak semua karyawan bisa melakukan pekerjaan melilitkan bambu yang dibelah tipis hingga menyatu menjadi bentuk sesuai keinginan.
Agar sampai terampil dan menghasilkan kerajinan yang sesuai dengan standar internasional, seorang karyawannya dilatih hingga sebulan.
Adapun khusus unit produksi Kebumen, Tungky percaya kepada Kakaknya Tusimin(43). Saat ramai pesanan, jumlah karyawan di unit produksi tersebut mencapai 80 orang. Saat ramai biasanya menjelang Natal dan tahun baru. Tiga bulan sebelumnya biasanya mereka sudahmenggarap berbagai pesanan.
Adapun untuk membuat kerajinan bambu tersebut, bahan baku yang dipilih adalah bambu jenis tembelang. Karena di Kebumen, keberadaannya mulai sulit diperoleh bambu jenis ini didatangkan dari Wonosobo hingga Pemalang. Harga bambu jenis ini relatif tinggi yakni di tempat mencapai Rp 7.000/batang.
"Bambu jenis tembelang ini, selain lebih ringan warnanya juga cerah," Tusimin. (Supriyanto|suaramerdeka )
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE
Kerajinan bambu asal Desa Somagede, Kecamatan Sempor, itu membuktikannya. Sebagian besar kerajinan bambu yang diproduksi di pelosok desa yang berbatasan dengan Banjarnegara itu diminati pasar mancanegara seperti negara-negara di Asia, Amerika, hingga Eropa. Adalah Tungky Ariyanto (37) yang memiliki gagasan cemerlang dengan membuat kerajinan spun bamboo tersebut. Terinspirasi dari kerajinan asli Vietnam, Tungk justru pertama kali memproduksi kerajinan itu di Thailand.
Setelah berjalan, pria asli Dusun Jorotengah, Desa Somagede, itu mengembangkan sebuah unit produksi di Kampung halamannya.
"Selain untuk memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, di Kebumen tidak terlalu sulit mendapatkan bahan bakunya" ujar Tungky Ariyanto.
Untuk mengurus bisnis dengan bendera Orient Design Image yang ditekuni sejak 1997 itu. Tungky harus berkeliling dunia. Apalagi selain di Kebumen, unit produksi di Chiang Mai, Thailand juga masih berjalan. Adapun kantor pemasarannya dia pilih di Jakarta. Akan tetapi ke depan, kantor pemasaran akan dipindah ke Bali.
Selain pameran, pasarkan juga dilakukan melalui internet. Desain-desain koleksinyadapat diakses melalui website www.orientdesignimage.com.
"Terakhir, kami menggelar pameran tunggal di Amerika Serikat," imbuh Tungky seraya memperlihatkan rekaman produk-produk yang dipamerkan.
Berbagai desain telah dia buat. Sampai saat ini, pria yang mengaku belajar desain secara otodidak itu telah memproduksi sebanyak 340 desain.
Produk kerajinan itu biasa dipakai untuk dekorasi dan aksesori hotel, department store, hingga apartemen mewah. Produk-produk furnishing mulai dari piring,mangkok, tempat bunga, meja hingga kursi unik.
"Agar pasar tidak jenuh kami terus dinamis dalam mengeluarkan desain-desain terbaru, imbuh Tungky mengaku dalam setahun minimal mengeluarkan empat desain baru.
Bambu Tembelang
Untuk membuat kerajinan spun bamboo atau bambu koil itu membutuhkan ketrampilan yang memadai.
Proses pengerjaannya mulai pemotongan bambum melilit bambu, hingga membentuk kerajinan sepenuhnya dilakukan secara manual. Hanya saja, proses penghalusan saja memakai mesin.
Karena tingkat kesulita yang tinggi, tidak semua karyawan bisa melakukan pekerjaan melilitkan bambu yang dibelah tipis hingga menyatu menjadi bentuk sesuai keinginan.
Agar sampai terampil dan menghasilkan kerajinan yang sesuai dengan standar internasional, seorang karyawannya dilatih hingga sebulan.
Adapun khusus unit produksi Kebumen, Tungky percaya kepada Kakaknya Tusimin(43). Saat ramai pesanan, jumlah karyawan di unit produksi tersebut mencapai 80 orang. Saat ramai biasanya menjelang Natal dan tahun baru. Tiga bulan sebelumnya biasanya mereka sudahmenggarap berbagai pesanan.
Adapun untuk membuat kerajinan bambu tersebut, bahan baku yang dipilih adalah bambu jenis tembelang. Karena di Kebumen, keberadaannya mulai sulit diperoleh bambu jenis ini didatangkan dari Wonosobo hingga Pemalang. Harga bambu jenis ini relatif tinggi yakni di tempat mencapai Rp 7.000/batang.
"Bambu jenis tembelang ini, selain lebih ringan warnanya juga cerah," Tusimin. (Supriyanto|suaramerdeka )
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE
إرسال تعليق
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!