MIRIT (The Independent News) - Seorang bocah tewas tenggelam di sungai di Dusun Trukan, Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, kemarin. Korban diketahui bernama Dewi Istiningsih (12) warga Desa Ngabean, Mirit.
Peristiwa yang menggerkan warga terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Pertama kali yang mengetahui jasad korban adalah Marwiyah (60) warga Desa Ngabean. Saat itu dia melihat baju dan celana korban tergeletak di pinggir sungai. Penasaran dia mencari siapa pemilik baju dan celana tersebut.
Betapa kagetnya, sekitar 150 meter dari pakain itu, Narwiyah melihat seorang bocah perempuan yang terapung. Dia langsung meminta tolong kepada warga sekitar. Kejadian itu dilaporkan ke Polsek Mirit. Petugas dari Polsek Mirit yang dipimpin AKP Sudarto SH serta lima anggota dan Unit Identifikasi Polres Kebumen bersama tim medis Puskesmas Mirit langsung mendatangi lokasi kejadian.
Korban yang diketahui memiliki keterbelakangan mental itu awalnya meminta ijin kepada orang tuanya untuk mandi di sungai. Tetapi saat mandi dia tidak menyadari datangnya arus yang deras.
Kapolres AKBP Heru Trisasono SIK MSi melalui Kasubag Humas AKP Junani Jumantoro mengimbau kepada masyarakat yang mempunyai anak di bawah umur atau sakit agar selalu mengawasi agar tidak mendekati sungai atau laut. “Sehingga kejadian semacam ini tidak terulang lagi,” katanya. (J19-84|suaramerdeka)
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE
Peristiwa yang menggerkan warga terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Pertama kali yang mengetahui jasad korban adalah Marwiyah (60) warga Desa Ngabean. Saat itu dia melihat baju dan celana korban tergeletak di pinggir sungai. Penasaran dia mencari siapa pemilik baju dan celana tersebut.
Betapa kagetnya, sekitar 150 meter dari pakain itu, Narwiyah melihat seorang bocah perempuan yang terapung. Dia langsung meminta tolong kepada warga sekitar. Kejadian itu dilaporkan ke Polsek Mirit. Petugas dari Polsek Mirit yang dipimpin AKP Sudarto SH serta lima anggota dan Unit Identifikasi Polres Kebumen bersama tim medis Puskesmas Mirit langsung mendatangi lokasi kejadian.
Korban yang diketahui memiliki keterbelakangan mental itu awalnya meminta ijin kepada orang tuanya untuk mandi di sungai. Tetapi saat mandi dia tidak menyadari datangnya arus yang deras.
Kapolres AKBP Heru Trisasono SIK MSi melalui Kasubag Humas AKP Junani Jumantoro mengimbau kepada masyarakat yang mempunyai anak di bawah umur atau sakit agar selalu mengawasi agar tidak mendekati sungai atau laut. “Sehingga kejadian semacam ini tidak terulang lagi,” katanya. (J19-84|suaramerdeka)
Dewi Istiningsih (12) warga Desa Ngabean – Mirit tewas tenggelam di sungai Dukuh Trukan Desa Ngabean selasa (21/2),
Petugas dari Polsek mirit yang dipimpin AKP Sudarto SH serta lima anggota dan Unit Identifikasi Polres Kebumen bersama Tim Medis dari Puskesmas Mirit langsung mendatangi TKP senin (21/2)
Kejadian itu sekitar pukul 08.00 wib yang pertama mengetahui jasad korban adalah Marwiyah (60) warga Desa Ngabean – Mirit , dilokasi tersebut petugas langsung memeriksa korban yang sudah tak bernyawa lagi, dilokasi petugas memperoleh keterangan dari Marwiyah dia mengatakan bahwa sekitar pukul 08.00 wib melihat nbaju dan celana korban dipinggir sungai kemudian dia mencari siapa pemilik baju dan celana tersebut dan dari jarak 150 marwiyah melihat seorang perempuan yang terapung dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Dia langsung meminta bantuan kepada warga sekitar dan melaporkan kepada Polsek Mirit. Petugas dilokasi bersama Tim medis langsung memeriksa korban hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
Korban yang diketahui mempunyai keterbelakangan mental adalah warga Desa Ngabean – Mirit tersebut meminta ijin kepada orang tuanya untuk mandi disungai tapi naas karena keterbelakangan mentalnya dia tidak melihat datangnya arus yang deras.
Kapolres Kebumen AKBP Herun Trisasono SIK MSi melalui Kasubbagh Humas AKP Junani Jumantoro menghimbau kepada masyarakat yang mempunyai anak dibawah umur atau sakit agar selalu mendapat pengawasan supaya tidak mendekati sungai atau laut, karena cuaca yang tidak menentu agar kejadian ini tidak terulang kembali.(sumber/kukuh/humas/reskbm)
Terjun ke Sungai, Camat Bonorowo Gagal Selamatkan Anak Tenggelam
Dengan pakaian dinas lengkap yang masih melekat, Camat Bonorowo Kabupaten Kebumen, Gigih Basokajadi, berusaha menyelamatkan seorang anak yang tenggelam di Sungai Gentan. Namun korban dalam kondisi sudah meninggal ketika berhasil diangkat ke permukaan.
Peristiwa tersebut terjadi Selasa (21/2) ketika pak camat sudah siap memimpin apel pagi. "Saat siap memimpin apel pagi, tiba-tiba ada warga minta tolong sambil memberitahu ada anak tenggelam di sungai. Tanpa berpikir panjang, saya lari menuju sungai yang tidak jauh dari kantor kecamatan," jelas Gigih.
Disaksikan sejumlah warga dan pegawai kecamatan, Gigih yang sebelumnya menjabat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kebumen, terjun ke sungai untuk menyelamatkan korban yang diketahui bernama Dewi Estiningsih (12) warga Desa Ngabean, Kecamatan Mirit.
Usaha keras pak camat tidak sia-sia meski ketika berhasil diangkat ke permukaan, korban sudah dalam kondisi meninggal. "Anak itu tenggelam dan hanyut saat mandi di sungai sekitar jam 7 pagi," ungkap Gigih di ruang kerjanya seraya mengatakan, lokasi tenggelamnya korban berjarak sekitar 150 meter dari tempat ditemukan. (Suk|krjogja)
=============================================================
Untuk mendapatkan informasi terbaru, dan yang tidak terposting silahkan bergabung di FACEBOOK GRUP dan like FAN PAGE
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yang Baik dan Bermanfaat!